SOLOPOS.COM - Tangkapan layar jembatan kaca di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang mendadak pecah pada Rabu (25/10/2023). (Istimewa/Instagram @kulonuwunpurwokerto)

Solopos.com, BANYUMAS — Wahana jembatan kaca The Geong di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), tengah jadi sorotan. Hal ini menyusul insiden dua wisatawan yang jatuh dari jembatan kaca itu, di mana salah satu di antaranya meninggal dunia.

Peristiwa wisatawan yang jatuh dari jembatan kaca sepanjang 25 meter dengan ketinggian 10 meter itu terjadi pada Rabu (25/10/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum terjadinya insiden itu, rupanya wahana jembatan kaca itu pun sebenarnya sudah banyak dikeluhkan pengunjung melalui media sosial (medsos).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Hal tersebut diungkapkan Kepala Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, yang mengaku menemukan banyak keluhan atau komplain di media sosial terkait masalah konstruksi dan pengamanan jembatan kaca di Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas itu.

“Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir 5 persen dari angka kunjungan,” ungkap Eko, dikutip dari Antara, Rabu.

Meski demikian, ia tidak bisa berbuat banyak karena jembatan kaca itu bukan bagian dari pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus (HPL). Menurut Eko, jembatan kaca itu berada di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden.

Dalam hal ini, kata dia, pengelola The Geong bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT. “Pengelola The Geong bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung,” katanya.

Lebaran 2023

Eko mengaku wahana jembatan kaca masuk ke kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas sejak satu tahun lalu. Meski demikian, wahana jembatan kaca itu baru resmi dibuka saat libur Lebaran 2023.

Setelah lebaran, pihaknya pun melakukan evaluasi terkait pengelolaan termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko. Kala itu, pihaknya menemukan komplain di media sosial yang menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca itu.

Pihaknya pun lantas mengundang Kokarnaba maupun pengelola The Geong untuk membicarakan masalah tersebut. Namun kedua pihak tidak bisa hadir secara langsung dan hanya diwakilkan.

Dengan demikian, lanjut dia, tidak ada titik temu atas komplain yang disampaikan pengunjung melalui media sosial, sehingga pihaknya titip pesan jika ingin berkoordinasi mengenai permasalahan tersebut.

Insiden jembatan kaca The Geong di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, terjadi pada Rabu sekitar 10.00 WIB. Insiden itu berawal saat 11 wisatawan dari Cilacap berada di jembatan kaca itu.

Namun, tiba-tiba jembatan kaca itu pecah dan membuat 4 wisatawan terperosok, dua terjatuh ke tanah, dan dua orang lainnya bergelantungan pada kerangka jembatan. Dari dua wisatawan yang jatuh itu, satu di antaranya meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya