SOLOPOS.COM - Tradisi Sedekah Laut masyarakat Cilacap. (Istimewa/disporapar.cilacapkab.go.id)

Solopos.com, CILACAP — Upacara sedekah laut merupakan kegiatan upacara yang biasanya dilakukan masyarakat di wilayah pantai, seperti di Cilacap. Masyarakat Kabupaten Cilacap biasanya mengadakan sedekah laut setahun sekali, tepatnya Selasa kliwon atau Jumat kliwon saat bulan Sura.

Secara umum tujuan diadakan upacara ini, yaitu menyampaikan rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal itu sekaligus memohon keselamatan bagi para nelayan dan keluarganya serta dalam menjalankan tugasnya sebagai nelayan agar tidak mendapatkan gangguan apapun sehingga memperoleh hasil tangkapan ikan yang banyak.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tradisi sedekah laut Cilacap berawal dari gagasan Bupati Cilacap ke-3, Tumenggung Tjakrawerdaya III dengan memerintahkan kepada sesepuh nelayan Pandanarang yang bernama Ki Arsa Menawi.

Larung sesaji ke laut selatan dilakukan pada Jumat Kliwon bulan Sura tahun 1875. Dari gagasan tersebutlah tradisi melarung sesaji ke laut terus berkembang hingga saat ini.

Tradisi tersebut diawali dengan prosesi ziarah ke Pantai Karang Bandung yang terletak di Pulau Majethi, sebelah timur tenggara Pulau Nusakambangan. Ziarah ini dipimpin ketua adat Nelayan Cilacap dan diikuti berbagai kelompok nelayan serta masyarakat.

Tujuan dari prosesi ziarah ini yaitu agar nelayan mendapatkan dukungan semangat dari para leluhur. Sehingga bisa mendapatkan tangkapan ikan yang maksimal.

Upacara sedekah laut ini juga dilakukan dengan prosesi mengambil air suci di sekitar Pulau Majethi. Tempat tersebut merupakan tempat tumbuhnya bunga Wijayakusuma yang dipercaya masyarakat sebagai bunga yang melambangkan keberhasilan.

Bertindak sebagai penyelenggara dalam sedekah laut di Cilacap ini, yakni delapan kelompok nelayan dengan dibantu pemkab Cilacap. Saat melangsungkan sedekat laut, para nelayan dan peserta prosesi sedekah laut mengenakan pakaian adat tradisional Nelayan Kabupaten Cilacap.

Prosesi sedekah laut setidaknya melarung sembilan jolen atau perahu kecil yang memuat sesaji. Sebanyak delapan jolen dari para nelayan dan satu jolen tunggul (utama) dari pemkab Cilacap.

Sebelum jolen dilarung, jolen-jolen tersebut diarak dari pendapa Wijayakusuma Sakti Cilacap menuju ke Pantai Teluk Penyu Cilacap diiringi dengan kesenian tradisional.

Usai tradisi sedekah laut Cilacap, dilanjutkan acara syukuran dengan menggelar kesenian Wayang Kulit oleh masing-masing kelompok nelayan pada Jumat malamnya.

Selain itu, digelar juga kesenian calungan dan lengger pantoan serta kesenian tradisonal masyarakat jawa lainnya di kantor Disparbud Cilacap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya