SOLOPOS.COM - Siswa SMA Al Azhar 14 Semarang (kanan), Febian Alvaro, 16, bersama ibunya (kiri) Dewi Yuniarti, 44, saat di rumahnya di Banyumanik Kota Semarang. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Nasib pilu dialami seorang siswa SMA Al-Azhar 14 Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Febian Alvaro, yang dinyatakan gagal menjadi calon Paskibraka tingkat nasional. Padahal, sebelumnya Febian sempat dinyatakan lolos menjadi calon pengibar bendera pusaka di Istana Negara setelah mengikuti seleksi tingkat kota hingga provinsi.

Bahkan, pengumuman terkait lolosnya Febian itu sempat tertulis dalam surat Sekretariat Provinsi Jateng dengan nomor 427.2/660 dan ditandatangani Sekda Jateng, Sumarno.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Ibu Fabian, Dewi Yuniarti, 44, tak kuasa menahan tangis haru ketika ditemui wartawan pada Senin (24/7/2023). Ia menceritakan jika putranya semula mendapat peringkat pertama di Capasnas tingkat provinsi dan dijadwalkan berangkat ke Jakarta, 15 Juli 2023, bersama perwakilan perempuan dari Kabupaten Semarang.

Kendati terpilih dan bakal berangkat, namun tiba-tiba pada 13 Juli 2023 mendapat kabar akan ada penjadwalan seleksi ulang. Harapan Febian untuk menjadi pengibar bendera di hadapan Presiden Joko Widodo pun sirna karena dinyatakan tak memenuhi syarat pada tes ulang mendadak itu.

“H-2 keberangkatan itu tiba-tiba ada seleksi ulang dan hanya di Jawa Tengah,” pungkas Dewi di rumahnya di Sumur Boto Banyumanik Semarang.

Lebih jauh, Dewi menceritakan bila anaknya yang awalnya mendapat peringkat pertama, tergeser menjadi peringkat kedua. Kabarnya, putra dari Dewi Yuniarti itu mengalami masalah pada kesehatan.

“Anak saya dikatakan mengalami infeksi gigi, padahal ia [Febrian] tidak dilakukan pemeriksaan gigi saat medical check up [proses seleksi ulang],” akunya.

Akibat keputusan itu, Febian pun dinyatakan tidak lolos seleksi nasional dan batal mewakili Jateng sebagai Pasikbraka di Istana Negara. “Padahal anak saya itu selalu sehat dan tidak pernah sakit atau absen terus ke PPI Jateng,” katanya.

Jika mengingat semangat anaknya, Dewi selalu merasa sedih dan merasa berat hati setelah perjuangan anaknya begitu sungguh-sungguh namun berakhir seperti ini. Harapannya, bakal ada keajaiban tuhan yang bisa diberikan kepada putranya.

Terpisah, Sekda Jateng, Sumarno, menyatakan belum melihat detail isi surat terkait pemanggilan calon Paskibraka tingkat nasional itu.

“Saya belum melihat detailnya dari Pak Haerudin (Kepala Kesbangpol Jateng). Kemarin saya baru dapat ini saja yang lolos-lolos itu, surat dari BPIP,” jawabnya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya