SOLOPOS.COM - Warga Brebes, Muhayah, dan bayinya sempat tertahan di RSUD Brebes gara-gara SKTM. (Detik.com)

Solopos.com, BREBES – Pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), mengalami nasib kurang beruntung. Mereka harus merelakan bayi yang baru dilahirkan tertahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes selama empat hari.

Penyebabnya adalah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang diajukan pasangan itu untuk mengurus biaya persalinan ditolak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Brebes.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Ibu sang bayi, Muhayah alias Linda, 28, mengaku kejadian itu berawal saat dirinya dilarikan ke RSUD Brebes untuk persalinan, Kamis (14/10/2021) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.

Muhayah mengaku sebelum persalinan mengatakan ke petugas pendaftaran akan menggunakan SKTM untuk administrasi persalinan anak keduanya itu. Beberapa jam kemudian, Muhayah menjalani persalinan secara normal dan sore hari sudah diperbolehkan pulang.

Baca juga: Muhadjir Effendy: Sesama Keluarga Miskin Besanan, Lahir Kemiskinan Baru

Namun saat hendak pulang, SKTM yang diurus oleh sang suami, Kasumi, ditolak Dinsos Brebes karena tidak masuk daftar keluarga tidak mampu yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kamis sore sebenarnya sudah boleh pulang tapi tidak bisa karena persyaratannya (SKTM) belum lengkap. Alasannya saya tidak masuk DTKS jadi SKTM ditolak, jadi harus menginap lagi. Hari Jumat suami mengurus lagi tapi tidak berhasil. Saya dan bayi akhirnya tertahan selama empat hari di RSUD,” ungkap Muhayah, dikutip dari Detik.com, Senin (18/10/2021).

Hingga Jumat (15/10/2021), SKTM yang diurus warga RT 006/RW 001 Desa Krasak, Kecamatan Brebes ini pun tak kunjung kelar. Pihak RSUD Brebes akhirnya meminta uang jaminan Rp5,5 juta agar pasien bisa membawa pulang bayinya. Uang jaminan itu akan dikembalikan secara utuh, jika keluarga pasien bisa menunjukkan SKTM.

Namun Muhayah yang tidak bekerja dan suami yang sempat merantau bekerja tak mampu memenuhi persyaratan uang jaminan. Ia dan suaminya pun sempat mencari utangan tapi tak dapat.

Muhayah dan bayinya akhirnya diizinkan pulang setelah ada seorang warga, Dedy Agustian, 36, yang menawarkan diri sebagai jaminan. Atas jaminan dari Dedy, Muhayah dan bayinya pun pulang pada Minggu (17/10/2021).

Baca juga: 21.113 Warga Miskin Tak Masuk DTKS Sragen Disasar Bantuan Sembako

“Dapat kabar dari teman, ada wanita yang baru melahirkan tapi bayinya tertahan di rumah sakit. Karena merasa kasihan saya beranikan diri untuk menjadi jaminan. Intinya proses pembuatan SKTM akan saya kawal sampai selesai,” kata Dedy.

Sementara itu, Kabid Perawatan RSUD Brebes, Mudiharso, membantah adanya penahanan pasien. Dia berdalih rumah sakit memberikan kesempatan pihak keluarga untuk mengurus persyaratan SKTM.



” Dari awal keluarga pasien memang menyatakan akan menggunakan SKTM, namun hingga akan pulang, persyaratannya belum ada. Kami sudah memberikan kesempatan untuk mengurus agar dibolehkan pulang,” kata Mudiharso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Tawuran Gangster di Semarang, Puluhan Remaja Ditangkap

Tawuran Gangster di Semarang, Puluhan Remaja Ditangkap
author
Newswire , 
Imam Yuda Saputra Minggu, 28 April 2024 - 15:40 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Solopos.com, SEMARANG — Polisi mengamankan puluhan remaja yang diduga anggota gangster yang hendak melakukan tawuran di beberapa lokasi berbeda di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (28/4/2024) dini hari.

“29 orang diamankan dari tiga lokasi yang berbeda,” kata Kasat Samapta Polrestabes Semarang, AKBP Tri Wisnugroho.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Bersama dengan puluhan remaja anggota gangster tersebut, kata dia, didapati pula sejumlah senjata tajam yang diduga akan digunakan saat tawuran. Adapun lokasi penangkapan masing-masing dilakukan di Bandarharjo, Semarang Utara, ditangkap dua orang berserta senjata tajam.

Koran Solopos

Sementara di lokasi kedua, polisi menangkap delapan remaja di sekitar Simongan, Semarang Barat, beserta barang bukti berupa celurit dan gergaji. “Di Simongan tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai,” katanya.

Sementara di lokasi terakhir di Jalan Petek, Semarang Utara, polisi menangkap 19 orang yang diduga hendak tawuran.

29 anggota gangster tersebut selanjutnya diserahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang untuk proses hukum lebih lanjut. Ia menambahkan sebagian besar anggota gangster yang ditangkap itu masih berusia di bawah umur.

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Menkeu: Keluhan Soal Bea Cukai Pasti Ditindaklanjuti

Menkeu: Keluhan Soal Bea Cukai Pasti Ditindaklanjuti
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Minggu, 28 April 2024 - 15:23 WIB
share
SOLOPOS.COM - Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Kemenkeu RI).

Solopos.com, SOLO — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan keluhan mengenai sejumlah isu terkait pelayanan Direktur Jenderal Bea dan Cukai telah ditindaklanjuti.

“Saya bersama pimpinan Bea dan Cukai di kantor Bea Cukai Soekarno Hatta membahas mengenai isu aktual yang muncul di publik terkait pelayanan Bea Cukai,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Kasus pertama yakni mengenai pengiriman sepatu impor yang dikenai tagihan bea masuk senilai Rp31 juta serta pengiriman action figure (robotic) yang mengalami kasus serupa.

Menkeu menjelaskan dalam kedua kasus tersebut terdapat indikasi bahwa harga yang diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) lebih rendah dari yang seharusnya (under invoicing). Hal itu yang melandasi petugas Bea Cukai melakukan koreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk serta pajaknya.

Koran Solopos

“Namun, masalah itu sudah selesai karena bea masuk dan pajaknya telah dilakukan pembayaran, sehingga barangnya pun sudah diterima oleh penerima barang,” jelas Sri Mulyani sebagaimana dilansir Antara.

Kasus berikutnya yaitu pengiriman barang untuk sekolah luar biasa (SLB) berupa keyboard sebanyak 20 buah yang tertahan di Bea Cukai.

Pengiriman barang tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada 18 Desember 2022. Namun, karena proses pengurusan yang tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang kiriman itu ditetapkan sebagai barang tidak dikuasai (BTD).

Emagazine Solopos

Baru belakangan ini diketahui bahwa barang kiriman tersebut merupakan barang hibah lantaran banyak dibahas pada platform media sosial X.

Setelah menerima informasi tersebut, Menkeu menyatakan Bea Cukai bakal membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.

“Arahan saya jelas, saya minta Bea Cukai terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai kementerian/lembaga (K/L) yang harus dilaksanakan oleh Bea Cukai sesuai mandat Undang-Undang (UU), yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance,” ujar Menkeu.

Interaktif Solopos

Lebih lanjut, Bendahara Negara juga meminta Bea Cukai untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait agar pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, dan efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat.

“Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu memberikan masukan maupun dukungan lain agar pelayanan dan kinerja Bea Cukai dan Kementerian Keuangan terus membaik,” tutup Sri Mulyani.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pre-Event SGS 2024, Masyarakat Bisa Beli Produk UMKM Rp10 Pakai QRIS

Pre-Event SGS 2024, Masyarakat Bisa Beli Produk UMKM Rp10 Pakai QRIS
author
Anik Sulistyawati Minggu, 28 April 2024 - 15:23 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga membeli produk UMKM yang dikemas menjadi gunungan pada acara Pre-Event SGS 2024 di CFD Solo, Minggu (28/4/2024). Produk dijual Rp10 dengan transaksi menggunakan QRIS.(Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO— Event Solo Great Sale (SGS) 2024 siap digelar pada Mei nanti. Pada Minggu (28/4/2024), Kadin Solo telah menggelar pre-event SGS 2024 yang ditandai dengan kegiatan transaksi produk UMKM pada sebuah gunungan menggunakan QRIS dengan harga hanya Rp10.

Kegiatan pre-event SGS 2024 tersebut digelar di area Car Free Day (CFD) Solo, tepatnya di depan Rumah Dinas Wlai Kota Solo atau Loji Gandrung. Acara digelar dengan hiburan musik serta sosialisasi event SGS yang siap digelar selama sebulan penuh di bulan Mei nanti.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Ada hal menarik yang saat itu langsung diserbu masyarakat yang berada di CFD, yakni transaksi gunungan produk UMKM. Panitia telah menyiapkan sejumlah produk UMKM yakni aneka jajanan yang disusun menjadi sebuah gunungan.  Setiap produk yang tertempel pada gunungan itu bisa dibeli hanya dengan harga Rp10. Nominal tersebut disesuaikan dengan tahun pelaksanaan SGS, yang tahun ini memasuki tahun ke-10 pelaksanaan SGS.

Namun untuk melakukan transaksi tersebut, masyarakat harus melkukannya menggunakan QRIS. Hal tersebut tampaknya tidak menjadi kendala bagi masyarakat Solo yang telah terbiasa berbelanja menggunakan QRIS. Terlihat, dari mengantre untuk membeli produk gunungan tersebut, sudah bersiap dengan HP masing-masing untuk memindai QR Code yang dipajang di sampong gunungan produk UMKM tersebut. Masyarakat yang sudah melakukan tansaksi kemudian bisa memilih barang yang diinginkan.

Koran Solopos

Salah satu warga yang ikut mengantre untuk membeli produk UMKM tersebut adalah Edy, warga Mojosongo. Dia rela mengantre karena tertarik dengan program tersebut.

“Konsepnya menarik, jadi hanya dengan Rp10, menggunakna QRIS sudah bisa beli jajanan,” kata dia saat ditemui di lokasi acara, Minggu.

Ketua Kadin Solo yang juga Ketua Panitia SGS 2024, Ferry Septha Indrianto, menyampaikan secara resmi SGS 2024 akan dibuka pada 5 Mei nanti. Direncanakan pada pembukaan tersebut akan dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.

Emagazine Solopos

Pelaksanaan SGS tahun ini juga akan bersamaan dengan pelaksanaan HUT Dekranas dan PKK Nasional yang dipusatkan di Solo.

“Jadi kami tahun ini [SGS] membersamai HUT Dekranas, dan direncanakan akan ada delegasi sekitar 6.000 yang akan hadir di Kota Solo. Itu menurut saya akan mendorong peningkatan di sisi belanja,” kata dia.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories