SOLOPOS.COM - Ilustrasi asisten rumah tangga (ART). (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Peran asisten rumah tangga (ART) atau pembantu rumah tangga (PRT) saat ini terbilang penting dalam sebuah keluarga, terutama dalam membantu pekerjaan domestik. Meski demikian, upah yang mereka terima belum memenuhi standar atau jauh dari upah minimum kabupaten/kota (UMK). Gaji ART di Indonesia, termasuk di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), tergolong  rendah atau kecil.

Menurut Koordinator Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT) Merdeka Kota Semarang, Nur Khasanah, saat ini belum ada standar gaji bagi pekerja rumah tangga atau ART. Hal ini dikarenakan profesi ART belum masuk dalam UU Ketenagakerjaan.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Maka perlu UU PRT secara khusus, sehingga standar upah atau gaji ART bisa ditetapkan seperti dalam UMP [upah minimum provinsi] maupun UMK [upah minimum kabupaten/kota], termasuk yang ada di Kota Semarang,” ujar Nur Khasanah kepada Solopos.com, Selasa (2/8/2022).

Nur Khasanah pun menyebut jika gaji ART di Kota Semarang masih terbilang rendah dan jauh di bawah UMK Kota Semarang yang pada tahun 2022 ditetapkan sekitar Rp2,8 juta. Gaji ART di Kota Semarang berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1,5 juta per bulan tergantung dengan peran dan pekerjaan yang dilakoni.

“Tapi ini juga tidak sama antara ART yang satu dengan yang lain. Biasanya sesuai kesepakatan antara ART dengan majikan. Kalau ART bisa negosiasi ya bisa lebih baik. Tapi kan ART dengan majikan bias kelas,” jelasnya.

Baca juga: Ingin Gunakan Jasa ART, Segini Gaji ART di Solo

Nur mengatakan ada juga ART yang digaji Rp50.000 per hari tanpa hari libur. Mereka pun menjalani berbagai macam pekerjaan rumah tangga, mulai dari bersih-bersih rumah, mencuci pakaian, hingga menyetrika.

Part Time

Selain itu, ada juga ART di Semarang yang mendapat gaji Rp500.000 per bulan. Meski demikian, mereka hanya bekerja dengan sistem kerja part time sekitar 2-3 jam setiap harinya.

“Kalau part time biasanya kerja cuma 2-3 jam. Pekerjaannya mulai dari bersih-bersih rumah sama cuci dan setrika. Beda sama yang tinggal di rumah majikan, kerjanya bisa 8-16 jam per hari. Itu pun harus melakukan berbagai macam pekerjaan dan siap setiap waktu jika dibutuhkan,” ujarnya.

Baca juga: Tips Keluarga: Perhatikan Ini Sebelum Memilih Asisten Rumah Tangga

Nur pun mengaku dengan gaji sebesar itu, kesejahteraan ART di Semarang masih jauh dari kata standar. Dengan gaji sebesar itu, mereka belum mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi, dewasa ini harga berbagai macam kebutuhan pokok terus merangkak naik. Namun, gaji yang diterima para ART itu tak juga mengalami kenaikan.

“Maka itu, dibutuhkan semacam aturan terkait standar gaji ART. Para ART ini kan memiliki peran yang penting. Mereka membantu keluarga orang lain dan juga turut berjuang demi keluarganya. Belum lagi, mereka terkadang menerima perlakuan yang sewenang-wenang dari majikan, seperti kekerasan. Selain itu, mereka juga bekerja tanpa adanya jaminan sosial,” ujar Nur Khasanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya