SOLOPOS.COM - Petugas Pemadam Kebakaran Pos Tengaran Kabupaten Semarang saat memadamkan api di pabrik briket CV Prime Diva Briket Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Kamis (24/8/2023) sore. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Dua pabrik briket arang di wilayah Tengaran, Kabupaten Semarang mengalami kebakaran dalam sehari, Kamis (24/8/2023). Tak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran di Tengaran tersebut.

Kebakaran pertama terjadi di pabrik briket arang CV. Prime Diva Briket yang berada di Dusun Jetis RT 008/RW 005 Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Kamis (24/8/2023) pukul 14.30 WIB.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Komandan Regu Pos Pemadam Kebakaran (PMK) Tengaran, Kisworo, mengatakan kebakaran di CV Prime Diva Briket terjadi karena mesin oven yang terlalu panas. Sehingga memunculkan percikan api.

“Penyebab sementara kebakaran karena mesin oven yang terlalu panas. Oleh pekerja, ruangan oven tersebut sudah berupaya dipadamkan namun tidak berhasil. Sampai PMK datang ke lokasi kejadian,” ungkap Kisworo, Kamis (24/8/2023).

Menurut salah satu pegawai yang mengawasi bagian oven, kata Kisworo, proses pembakaran briket sudah selesai pagi hari. Namun tiba-tiba kepulan asap muncul dari dalam oven hingga memenuhi seluruh bagian bangunan

Musibah kebakaran juga melanda pabrik briket arang batok kelapa Dona Rosa Dusun Karangduren RT 002/RW 001 Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang sekitar pukul 20.38 WIB.

Sumber api di pabrik briket arang batok kelapa Dona Rosa ini berasal dari oven pengering briket.

Hal itu diungkapkan salah seorang saksi, Sulimin. Saat itu Sulimin melihat ada kobaran api di atap atas oven briket arang bagian C yang dekat dengan blower.

Sulimin kemudian memberitahu Riski bersama temannya Sumarno dan Yaya Sunarya bersama-sama berusaha memadamkan api dengan alat yang tersedia di pabrik namun tidak mampu. Sementara karyawan lain mencoba menghubungi Damkar Pos Tengaran.

“Kerugian akibat kebakaran yang terjadi di pabrik briket arang batok kelapa Dona Rosa Karangduren itu ditaksir Rp700 juta karena sebagian briket dan bangunan ludes terbakar,” terang Kisworo.

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, mengatakan guna menghindari kebakaran pada pabrik briket hendaknya pengusaha menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) atau fire extinguisher. Alat itu sangat berguna dalam keadaan darurat untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil.

“Keberadaan APAR supaya disesuaikan dengan Kebutuhan. Dicek juga kelayakan APAR-nya, instalasi kabel supaya standar sesuai SNI,” terang Anang.

Selain menyediakan APAR, lanjut Anang, guna mengantisipasi kebakaran hendaknya setiap pabrik bisa memberikan pelatihan untuk para petugas atau pegawai perusahaan tersebut. Tujuannya, meningkatkan kapasitas pengetahuan perihal penanganan bencana kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya