Jateng
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 21:27 WIB

Sehidup Semati, Pasutri di Banyumas Meninggal Setelah Hanyut di Sungai

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hanyut (JIBI/Dok. solopos.com)

Solopos.com, BANYUMAS – Kisah menyedihkan menimpa pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Pasutri di Banyumas itu ditemukan meninggal dunia bersama, diduga akibat hanyut saat hendak menyeberangi sungai.

Pasutri tersebut bernama Dikem, 60, dan Kaseh, 60, warga Desa Samudra Kulon RT 001/RW 004, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas. Keduanya diduga meninggal akibat terseret arus Sungai Sawangan.

Advertisement

Sebelum ditemukan meninggal dunia, keduanya dilaporkan hilang setelah pada pagi harinya pergi ke ladang. Mereka pergi ke ladang dengan menyeberangi Sungai Sawangan pada Jumat pagi. Namun hingga sore hari, pasutri itu tak kunjung pulang.

Baca juga: Sedih! Ratusan Anak di Banyumas Jadi Yatim Piatu Gegara Covid-19

Advertisement

Baca juga: Sedih! Ratusan Anak di Banyumas Jadi Yatim Piatu Gegara Covid-19

“Pada saat itu debit air Sungai Sawangan memang dalam keadaan tinggi. Keluarga merasa khawatir dan sempat berusaha mencari,” ujar Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Adi Chandra, dikutip dari Murianews.com, Sabtu (30/10/2021).

Hanya saja, proses pencarian tidak membuahkan hasil. Akhirnya mereka melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa dan diteruskan ke aparat serta sukarelawan termasuk Tagana Banyumas.

Advertisement

Setelah menemukan sang istri, tim pencarian pun melanjutkan mencari sang suami, Kaseh. Selang beberapa menit, atau sekitar pukul 20.15 WIB, mereka pun menemukan Kaseh juga dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: Terungkap, Kronologi Panther Vs KA Gajayana, Pasutri Sragen Meninggal

“Jenazah keduanya langsung dibawa ke rumah duka,” imbuh Adi.

Advertisement

Pasangan suami istri atau pasutri yang sudah berusia lanjut di Banyumas ini memang diduga meninggal dunia akibat hanyut terseret arus Sungai Sawangan. Hal itu dikuatkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tenaga medis Puskesmas Gumelar dan Polsek Gumelar.

“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Hanya ada luka pada dahi Dikem akibat terbentur bebatuan. Kondis Sungai Sawangan memang banyak bebatuan besar,” jelas Adi.

Pasutri ini diduga saat hendak pulang berusaha menyeberangi sungai dan bergandengan tangan. Hal itulah yang menyebabkan keduanya terbawa arus sungai yang deras secara bersama-sama.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif