SOLOPOS.COM - Prasasti Cipaku Purbalingga. (Istimewa/Twitter @Vaoknez)

Solopos.com, PURBALINGGA — Sebagai negara yang kaya akan sejarah, Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah yang berasal dari puluhan hingga ratusan tahun yang lalu. Ada yang sudah diketahui jelas asal-usulnya, ada juga beberapa di antaranya yang belum diketahui alias masih menjadi misteri.

Salah satunya terdapat sebuah batu besar misterius terletak di Dukuh Pangebon, Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Purbalingga. Batu besar misterius tersebut bernama Watu Tulis Cipaku.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Di permukaannya tergores samar sebaris kalimat yang diketahui ditulis dalam Aksara Pallawa. Bukti tersebut tentu masih belum cukup menguatkan keberadaan batu ini.

Hanya ada sedikit informasi yang didapat sehingga asal-usulnya masih belum diketahui secara jelas sampai sekarang.

Melansir dari purbalinggakab.go.id, Watu Tulis Cipaku juga merupakan salah satu bukti evolusi dan dinamika budaya dalam penggunaan aksara oleh orang Jawa. Mengenai makna dari apa yang tertulis di batu tersebut, saat ini belum diketahui secara pasti meskipun sudah dikonsultasikan ke arkeolog di UGM, UI, bahkan epigraf dari India.

Namun dilihat dari jenis aksarannya, prasasti Cipaku ini diperkirakan berasal dari abad ke-8 M sampai ke-10 M. Di mana Jawa Kawi ini cukup familiar digunakan kerajaan-kerajaan zaman tersebut.

Sebaris kalimat itu berhasil ditafsirkan Drs. Kusen, Arkeolog Universitas Gajah Mada dan tersurat Indra Wardhana Wikrama Deva.

Diketahui itu adalah nama seorang tokoh. Namun belum bisa dipastikan juga siapa dia, dari kerajaan apa, dan bagaimana bisa namanya sampai di daerah Purbalingga.

Kini, tulisan dalam huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta pada batu tersebut sudah hampir tidak bisa dilihat karena proses alamiah.

Ada dugaan nama tokoh tersebut merupakan bangsawan dari Kerajaan Tarumanegara yang berpusat di Jawa Barat. Hal itu terkait dengan temuan batu bertulis juga di Sungai Ciaruteun, Ciareteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor yang kemudian disebut dengan Prasasti Ciaruteun.

Baik Prasasti Cipaku maupun Prasasti Ciaruteun ditulis dalam bentuk seloka dengan beraksarakan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.

Watu Tulis Cipaku kemudian mulai diteliti sejak 1983 dan saat ini sudah ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya