Jateng
Minggu, 22 Januari 2023 - 19:53 WIB

Sejarah Berdirinya Kabupaten Wonosobo, Ada Kaitannya dengan Perang Diponegoro

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gardu Pandang Dieng. (dieng-kejajara. wonosobokab.go.id)

Solopos.com, WONOSOBOSejarah berdirinya Kabupaten Wonosobo sangat erat kaitannya dengan perkembangan kekuasaan Mataram Islam pada abad ke-17 atau sekitar tahun 1600-an yang lalu. Pada masa itu, Wonosobo masih berupa hamparan hutan belantara.

Diketahui, sekarang tempat tersebut merupakan kawasan di sekitar dataran tinggi Dieng. Dilansir dari laman Kabupaten Wonosobo, sejarah berdirinya Kabupaten Wonosobo tidak dapat dilepaskan dari kisah tiga pengembara, yang masuk ke wilayah sekitar Dieng ini.

Advertisement

Hal itu bermula ketika tiga pengembara Islam masuk ke wilayah tersebut. Mereka masing-masing bernama Kiai Kolodete, Kiai Karim, dan Kiai Walik.

Kemudian, mereka berpisah dan bermukim di tiga wilayah yang berbeda. Kiai Kolodete memilih membuka permukiman di Dataran Tinggi Dieng dan Kiai Karim berada di sekitar Kalibeber. Sementara Kiai Walik di wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo.

Advertisement

Kemudian, mereka berpisah dan bermukim di tiga wilayah yang berbeda. Kiai Kolodete memilih membuka permukiman di Dataran Tinggi Dieng dan Kiai Karim berada di sekitar Kalibeber. Sementara Kiai Walik di wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo.

Dari ketiga tokoh ini, lahirlah keturunan mereka yang kemudian menjadi para penguasa di sekitar Wonosobo. Salah satunya yang disebut sebagai salah seorang penguasa di wilayah Wonosobo yaitu Ki Singowedono, seorang cucu dari Kiai Karim.

Pada masa kekuasaan Mataram, Ki Singowedono mendapat hadiah dari Keraton Mataram berupa sebuah wilayah di Selomerto. Setelah diangkat menjadi penguasa di daerah tersebut, Ki Singowedono kemudian mendapat gelar Tumenggung Jogonegoro.

Advertisement

Didasari dari dugaan bahwa sebutan nama Wonosobo berasal dari sebuah nama dusun di Desa Plobangan, Selomerto. Diketahui, dusun bernama Wanasaba tersebut didirikan oleh tokoh yang bernama Kiai Wanasaba.

Selain itu, sejarah Kabupaten Wonosobo juga berkaitan erat dengan masa perang Diponegoro. Pada masa antara tahun 1825-1830, wilayah Wonosobo pernah menjadi salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro saat berperang melawan Belanda.

Pada masa inilah muncul tokoh-tokoh dari wilayah Wonosobo yang turut serta dalam mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro melawan kekuasaan kolonial Belanda.

Advertisement

Tokoh-tokoh tersebut antara lain yaitu Imam Misbach atau yang dikenal dengan nama Tumenggung Kartosinuwun, Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo, dan Ki Muhammad Ngarpah.

Dalam sebuah pertempuran, Kyai Muhammad Ngarpah berhasil meraih kemenangan pertama. Berkatnya, ia kemudian diberi gelar sebagai Tumenggung Setjonegoro.

Tumenggung Setjonegoro, mengawali kekuasaannya di Ledok, Selomerto. Setelah menjadi Bupati pertama Wonosobo, ia kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan Kota Wonosobo yang sekarang.

Advertisement

Dalam beberapa kajian, diyakini pemindahan pusat pemerintahan tersebut terjadi pada tanggal 24 Juli 1825. Selanjutnya, tanggal 24 Juli itu ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif