SOLOPOS.COM - Gedung Spiegel yang terletak di kawasan Kota Lama Semarang. (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Solopos.com, SEMARANG — Bangunan penuh dengan nilai sejarah banyak berdiri di kawasan Kota Lama Semarang, salah satunya adalah Gedung Spiegel. Gedung yang terletak di Jalan Letjen Suprapto Nomor 34, Kota Semarang, ini juga merupakan toko serba ada atau toserba yang berdiri kali pertama di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu.

Gedung Spiegel merupakan gedung peninggalan pada zaman kolonial Belanda di Kota Semarang. Gedung yang saat ini masuk ke dalam Bangunan Cagar Budaya (BCB) ini berada di Kota Lama Semarang.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Gedung Spiegel ini terletak di sebelah timur Taman Srigunting dan Gereja Blenduk. Gedung ini didirikan Perusahaan NV Winkel Maatschappij pada tahun 1895, yang tertera pada eksterior bangunannya.

Gedung ini memiliki letak yang strategis karena menghadap ke arah selatan dengan fasad entrance menyerong ke arah barat daya. Fasad diartikan sebagai bagian depan atau luar dari suatu bangunan. Gedung Spiegel ini terdapat dua lantai di dalamnya.

Berdasarkan catatan sejarah, Gedung Spiegel yang merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda ini dulunya merupakan pusat perbelanjaan atau toko serba ada (toserba). Bangunan bersejarah ini kala itu dikelola Perusahaan NV Winkel Maatschappij dengan memberikan nama”H Spiegel”.

Toko serba ada ini pada masanya banyak dicari oleh berbagai kalangan masyarakat karena menyediakan berbagai macam keperluan rumah tangga hingga keperluan kantor merek ternama dengan model terbaru. Berdasarkan sebuah artikel di harian De Locomotief, 12 Februari 1910, toko Spiegel menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari orang Eropa, seperti mentega, alat olahraga, buku pelajaran, guci air minum, lampu gas, dan lain sebagainya.

Menurut data yang ada, NV merupakan istilah yang di ambil dari bahasa belanda kepanjangannya adalah Naamloze Vennootsschap. NV jika di lihat pada zaman sekarang serupa dengan perseroan terbatas (PT).

Dikisahkan bahwa pendirinya bernama Addler yang membangun Gedung Spiegel pada tahun 1895. Sedangkan, Herman Spiegel menjabat sebagai manajernya. Lima tahun kemudian Herman Spiegel menjadi pemilik tunggal dan memberi torehan namanya di ujung atas bangunan, seiring dengan status tokonya yang menjadi perseroan terbatas tahun 1908.

Seiring berjalannya waktu, masa kejayaan Spiegel sebagai toko serba ada atau toserba pun berlalu. Seiring pemerintah Hindia Belanda hengkan dari Indonesia, bangunan ini pun sempat terabaikan. Bahkan, Gedung Spiegel sempat difungsikan sebagai gudang dengan kondisi yang tidak terawat.

Namun pada 8 Juni 2015, setelah masa restorasi yang cukup lama, gedung ini kembali difungsikan menjadi Spiegel Bar & Bistor. Fungsinya pun berubah dari toserba, gudang, dan sekarang tempat makan atau restoran yang cocok untuk hang out sambil menikmati suasana Kota Lama Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya