SOLOPOS.COM - Toko Kamir Chamidah yang berdiri di Kampung Arab Pemalang sejak 1950-an. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, PEMALANG — Zaman terus berkembang, tapi kamir arab masih menjadi bukti nyata keberadaan komunitas Arab di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng). Penghasil makanan industri rumahan ini pun masih cukup banyak dan mencapai belasan jumlahnya.

Salah satu penghasil kamir arab adalah keluarga Ali. Turun temurun menjadi pengusaha kamir arab sejak tahun 1950-an. Saat ini usaha pembuatan kamir arab dengan nama Kamir Arab Chamidah ini dikelola putri Ali, Tuffah.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Buyut saya mempelopori usaha kamir arab ini. Menurut cerita yang saya dengar, budaya makan kamir sebagai teman minum teh sudah jadi tradisi di Timur Tengah dan dibawa ke sini oleh pendatang Arab,” ujar Tuffah kepada Solopos.com, Selasa (13/12/2022).

Tuffah tidak sendiri dalam mengelola bisnis warisan orang tuanya. Ia dibantu oleh tiga saudara dan satu keponakannya. Sementara 13 orang karyawan bekerja bergantian salam dua sif.

“Kami mulai mengolah adonan jam 04.00 WIB pagi, berhenti jam 10.00 WIB. Lalu jam 14.00 WIB mulai lagi sampai malam,” kata Tuffah.

Baca juga: Miris! ART asal Pemalang Diduga Dianiaya Majikan hingga Ngesot

kamir arab pemalang
Kamir arab buatan Kampung Arab Pemalang. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Di dapur tempat pengolahan kamir, 13 unit kompor gas tertata rapi dengan satu loyang di atasnya. Tiap loyang bisa digunakan untuk memproduksi kamir arab setiap lima menitnya.

Kamir Arab Chamidah kini memiliki beberapa cabang yang tersebar sampai ke Kabupaten Tegal. Rata-rata produksi harian mencapai 2.500 potong kue.

“Sebelum pandemi bisa sampai 10.000. Ini pelan-pelan masih tahap pemulihan. Semoga bisa lekas normal lagi,” harap Tuffah.

Membuat adonan kamir arab membutuhkan waktu sekitar enam jam. Durasi selama itu sebagian besar dihabiskan untuk menunggu adonan berbahan utama tepung terigu itu mengembang.

Baca juga: Kampung Melayu Bersolek, Siap Jadi Ikon Wisata Baru di Semarang

Sepotong kue kamir arab kini dihargai Rp2.500. Ayah Tuffah, Ali mengaku pembeli yang datang dari beragam kalangan. “Dari lokalan sini sampai Bali. Pernah ada pembeli dari Jepang dan Eropa. Kamir saya pun pernah saya kirim ke Arab Saudi,” ungkap Ali.

kamir arab
Seorang pegawai Kamir Arab Chamidah tengah membuat kamir di Kampung Arab, Pemalang, Selasa (13/12/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Menurutnya, kue kamir buatannya mampu bertahan sampai tiga hari di dalam suhu ruangan. Sementara jika diletakkan di dalam lemari es, Kamir Arab Chamidah mampu bertahan hingga satu pekan.

Bagi anda yang sedang berkunjung atau melintas di Pemalang, sayang rasanya jika tidak singgah ke Kampung Arab. Kampung ini terletak di sebelah timur Alun-alun Kota Pemalang. Toko penjual oleh-oleh penganan atau kue kamir arab, termasuk Kamir Arab Chamidah, bisa ditemui di sepanjang Jalan Semeru, Pemalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya