SOLOPOS.COM - Kelenteng Sam Poo Kong Semarang jadi tujuan wisata libur Lebaran, Senin (26/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, SEMARANG — Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang erat kaitannya dengan kisah Laksamana Cheng Ho. Kelenteng ini dinilai sebagai kelenteng terbesar di Pulau Jawa.

Di Kelenteng Sam Poo Kong, Anda bisa mempelajari kedatangan Laksamana Cheng Ho mulai tiba di Indonesia. Meski menjadi objek wisata, kelenteng ini masih digunakan untuk beribadah.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Dilansir dari laman sampookong.co.id, Senin (16/1/2023), sejarah Kelenteng Sam Poo Kong Semarang memang erat dengan Laksamana Laksamana Zheng He (Cheng Ho) yang terlahir dengan nama Ma San Bao.

Sejarah Kelenteng Agung Sam Poo Kong Semarang berawal dari armada Zheng He saat merapat di pantai Simongan–Semarang. Saat itu, Wang Jing Hong yang menjadi juru mudinya sakit keras.

Sebuah gua batu dijadikan tempat beristirahat Zheng He dan mengobati Wang Jing Hong. Sementara juru mudinya menyembuhkan diri, Zheng He melanjutkan pelayaran ke Timur guna menuntaskan misi perdamaian dan perdagangan keramik serta rempah-rempah.

Selama di Simongan, Wang memimpin anak buahnya menggarap lahan, membangun rumah dan bergaul dengan penduduk setempat. Lingkungan sekitar gua jadi berkembang dan makmur karena aktivitas dagang maupun pertanian.

Demi menghormati pimpinannya, Wang mendirikan patung Zheng He di gua batu tersebut untuk dihormati dan dikenang masyarakat sekitar. Inilah asal muasal alias sejarah dibangunnya Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang.

Wang meninggal pada usia 87 tahun dan dimakamkan di sekitar situ. Sejak itu masyarakat menyebutnya sebagai Makam Kyai Juru Mudi. Ketika gua batu runtuh akibat longsor, masyarakat membangun gua buatan yang letaknya bersebelahan dengan Makam Kyai Juru Mudi.

Dalam perkembangannya, revitalisasi besar-besaran pernah dilakukan Yayasan Sam Poo Kong, Januari 2002. Pemugaran selesai pada Agustus 2005, bersamaan dengan perayaan 600 tahun kedatangan Laksamana Zheng He di pulau Jawa.

Demikian tadi sejarah Kelenteng Sam Poo Kong Semarang yang erat dengan kisah Laksamana Zheng He (Cheng Ho). Itu pula yang menjadikan kelenteng ini menggunakan nama Sam Poo Kong. Dalam dialek Hokkian, Sam Poo Kong atau San Bao Dong (Mandarin) artinya adalah gua San Bao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya