Jateng
Senin, 20 Maret 2023 - 19:22 WIB

Sejarah Martabak Telur di Indonesia Ternyata Bermula dari Tegal

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Martabak telur khas Lebaksiu Tegal. (Istimewa/spektakel.id)

Solopos.com, TEGALMartabak menjadi salah satu makanan favorit bagi sebagian besar masyarakat di Tanah Air. Buktinya, martabak dapat dengan mudah ditemukan hampir diseluruh wilayah Indonesia.

Martabak merupakan salah satu camilan yang enak dan mengenyangkan. Biasanya penjual martabak menjual dua jenis martabak, yaitu martabak manis dan martabak telur.

Advertisement

Sama-sama disebut martabak, namun keduanya sangat berbeda. Martabak manis lebih mirip cemilan manis seperti kue, dan martabak telur adalah sejenis gorengan.

Berbicara soal martabak, daerah yang terlintas di kepala mungkin adalah Jakarta atau Bandung. Melansir dari berbagai sumber, kampungnya martabak ternyata ada di Tegal hlo. Tepatnya di Kecamatan Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah.

Lebaksiu terkenal dengan martabak telurnya yang legendaris. Awal mula martabak telur yang biasa dijadikan camilan ini berasal dari daerah Lebaksiu.

Advertisement

Jajanan bercita rasa gurih dan asin ini diketahui dipopulerkan oleh dua tokoh sepasang suami istri hingga seluruh pelosok Indonesia.

Konon, munculnya martabak telur ada di Lebaksiu berawal dari kedatangan seorang saudagar yang berasal dari India bernama Abdullah pada awal 1930-an. Yang kebetulan juga ia mendapatkan jodoh orang Lebaksiu Kidul bernama Hj. Masniah.

Saat itu Abdullah memang sudah berprofesi sebagai pedagang martabak di Jakarta. Keduanya melakukan usaha bersama dan selalu berpindah-pindah saat berjualan.

Advertisement

Namun, saat sudah mengetahui spot yang membuat jajanan laris, pada akhirnya mereka berjualan di Lebaksiu. Setelah Abdullah meninggal, Hj. Masniah kemudian meminta saudaranya membantu.

Seiring berjalannya waktu, saudara-saudaranya bisa membuka usaha martabak telur sendiri di tempat lain. Hingga pada akhirnya mayoritas warga Lebaksiu punya keahlian membuat martabak telur.

Bahkan, meskipun profesi aslinya bukan penjual martabak, mereka tetap bisa melakukannya karena membuat masakan ini sudah menjadi budaya di sana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif