Jateng
Rabu, 4 Januari 2017 - 18:50 WIB

SEJARAH SEMARANG : Hiii... Ada Rumah Setan dekat Stasiun Poncol

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - La Constante Et Fidele (kiri) di sekitar Stasiun Poncol, Jl. Imam Bonjol, Kota Semarang, Jateng yang sering disebut dengan nama Rumah Setan, kini berubah menjadi pusat pertokoan (kanan). (Semarangkota.com)

Dahulu di Semarang ada bangunan yang konon digunakan untuk menyembah setan.

Semarangpos.com, SEMARANGSiapa sangka dahulu di Kota Semarang ada sebuah bangunan yang digunakan untuk menyembah setan? Namanya La Constante Et Fidele. Lokasi bangunan bersejarah itu berada di sekitar Stasiun Poncol, Jl. Imam Bonjol, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

La Constante Et Fidele dahulu sering dijadikan sebagai markas penganut aliran sesat sehingga disebut dengan nama Rumah Setan. La Constante Et Fidele kini tinggal kenangan karena sudah dibongkar pada 1976 dan lahannya dijadikan lokasi pusat perbelanjaan.

Meskipun bangunannya sudah hilang ditelan zaman, kisah mistis dari Rumah Setan atau La Constante Et Fidele terus beredar di antara masyarakat Kota Semarang. Seperti dikutip Semarangpos.com dari Pegipegi.com, pernah beredar cerita seorang petugas kebersihan bangunan tersebut yang mengaku sering merasakan pengalaman mistis, seperti melihat hantu suster ngesot, hantu kuda, hantu mesin ketik, dan hantu tentara baris.

Konon, hantu suster ngesot adalah seorang suster yang diperkosa dan dibantai oleh tentara Jepang. Pada zaman kolonial Belanda, masyarakat sekitar sering menyebut bahwa bangunan ini digunakan untuk menyembah setan dan mengundamg makhluk halus dengan tujuan tertentu. Anggapan itu tak lepas karena para penghuni bangunan itu sering melakukan kebiasaan aneh.

Advertisement

Seperti dilansir Ramesan.com, bangunan ini dahulu digunakan untuk berkumpulnya beberapa orang yang tergabung dalam salah satu sekte organisasi Freemason, yakni Vrijemetselarij. Freemason adalah sebuah organisasi persaudaraan yang berdiri antara akhir abad XVI hingga awal abad XVII. Dilansir Semarangkota.com, dahulu memang banyak anggota Vrijmetselarij yang tinggal di wilayah Hindia-Belanda (kini Indonesia), termasuk di Kota Semarang.

Dikabarkan Wowasiknya.com, dahulu bangunan ini memang digunakan para anggota sekte itu untuk melakukan kegiatan tak lazim. Salah satu kebiasaan mereka adalah pemanggilan roh untuk diajak berkomunikasi.

Karena kebiasaan itu dianggap aneh, sebagian masyarakat menyebut Le Constante Et Fidele dengan nama Rumah Setan. Sayangnya bangunan yang megah bersejarah dan dengan nilai artistik tinggi di Kota Semarang itu kini sudah tak berbekas. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif