SOLOPOS.COM - Situasi di Jalan Veteran telah diberi informasi terkait pemberlakuan satu arah mulai 18 Agustus 2023 oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah pengguna jalan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengaku belum mengetahui informasi soal pemberlakuan uji coba sistem satu arah di Jalan Veteran dan Jalan Kiai Saleh yang bakal berlaku mulai 18 Agustus 2023. Tak hanya belum tahu, sebagian dari mereka bahkan keberatan dan tidak setuju dengan kebijakan tersebut.

Warga Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Rizal Ardiansyah, 34, mengaku belum tahu terkait rencana uji coba sistem satu arah di dua jalan tersebut. Dia menegaskan tidak sepakat bila Jalan Veteran bakal dibuat menjadi sistem satu arah.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Menurut dia, permberlakuan uji coba sistem satu arah tersebut dinilai menyusahkan akses menuju area Simpang Lima.

“Saya sering lewat sini, apalagi kalau pas mau ke Simpang Lima. Kalau nanti jadi satu arah, menyusahkan kalau mau antar jemput,” kata Rizal yang bekerja sebagai ojek online (ojol), Sabtu (22/7/2023).

Selain itu, Rizal menilai ketika Jalan Veteran dibuat sistem satu arah, dikhawatirkan arus kendaraan akan menumpuk. Ia pun menyarankan agar lebih baik jalan tersebut dibiarkan seperti sebelumnya atau tetap dua arah.

“Aku enggak setuju. Soalnya kejauhan tadi [arah ke Simpang Lima]. Nanti fokusnya jadi numpuk arusnya. Enaknya gini saja [tetap dua arah]. Setiap hari saya sendiri lewat sini [Jalan Veteran],” kata dia.

Hal senada juga disampaikan Warga Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Wahyu Sulistiana, 42. Ia mengaku belum mengetahui secara detail terkait pemberlakuan satu arah di Jalan Veteran dan Jalan Kiai Saleh.

“Memang sudah ada rambu-rambunya [informasi pemberlakuan sistem satu arah], cuma kan, enggak tahu arahnya, enggak boleh ke kiri atau ke kanan,” kata Wahyu.

Wahyu yang merupakan ibu rumah tangga itu mengaku hampir setiap hari melintas di Jalan Veteran menuju ke arah Simpang Lima Semarang. Sebagai pengguna, ia pun tidak setuju dengan kebijakan ini karena ketika ingin ke pusat kota harus memutar arah atau tidak bisa langsung ke Jalan Pahlawan.

“Kalau dibikin satu arah enggak tepat. Soalnya nanti kan muter-muter lagi jalannya ke Kariadi, jadi tambah jauh. Kurang setuju saya sendiri. Kalau searah juga bakal macet. Ya seperti itu aja baiknya,” katanya.

Kendati banyak yang belum tahu dan tak setuju, jawaban berbeda diberikan oleh Prawianto, 42. Ia mengaku sudah mengetahui uji coba pemberlakuan sistem satu arah di Jalan Veteran dari media sosial (medsos).

“Kalau sepanjang tidak menimbulkan kemacetan sih oke [setuju]. Karena jalan pintasnya pun banyak jalan. Kalau mau ke arah sana [Simpang Lima melalui Jalan Pahlawan], kan bisa lewat Jalan Kariadi. Kalau muter balik bisa Kiai Saleh,” jelas warga Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur itu.

Diberitakan sebelumnya, sistem satu arah akan berlaku dari Jalan Kiai Saleh sampai persimpangan Bergota, atau Kantor DPD Golkar Jateng menuju Jalan Veteran. Sedangkan Jalan Kiai Saleh yang dari persimpangan Jalan Pandanaran atau depan TPU Bergota, masih diberlakukan dua arah.

Sistem satu arah juga diterapkan di Jalan Veteran yang bersimpangan dengan Jalan Kiai Saleh yang menuju RSUP dr. Kariadi atau arah Kantor KPU Jateng hingga Masjid Affa Estetika.

“Simpang [Jalan] Veteran – Kiai Saleh sering terjadi kemacetan lalu lintas, sehingga timbul antrean panjang dari masing-masing jalur karena adanya crossing atau konflik lalu lintas antara arus jalan terus dari Jalan Veteran ke arah timur dengan arus yang belok daari Jalan Veteran maupun Jalan Kiai Saleh,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro P Martanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya