SOLOPOS.COM - Museum BRI di Purwokerto, Banyumas. (Istimewa/Instagram @museum_bri)

Solopos.com, BANYUMAS — Awal mula berdirinya bank-bank saat ini tak lepas dari kebutuhan masyarakat yang ingin menyimpan uang dengan cara yang aman.

Sebelum adanya bank, orang zaman dulu biasa menyimpan uang di tempat sederhana di rumah seperti menggunakan celengan atau di tempat tersembunyi seperti bawah bantal atau buku.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Seiring berkembangnya zaman dan semakin meningkatnya kebutuhan, kini banyak berdiri bank-bank yang fungsinya bukan hanya untuk menyimpan uang tapi juga sebagai sarana transaksi yang aman. Di antara bank-bank lokal di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satunya.

Dilansir dari bri.co.id, Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjatmadja tanggal 16 Desember 1895.

Di Museum Bank Rakyat Indonesia, Anda bisa melihat beragam koleksi yang mengisahkan tentang perjalanan sejarah BRI dan perbankan nasional Indonesia pada umumnya.

Purwokerto menjadi satu-satunya daerah pemilik museum perbankan di Indonesia yang letaknya berada di pusat kota. Setelah didirikan pertama kali, BRI mengalami banyak perubahan nama dengan nama awalnya Hulp-En Spaarbank Der Inlandsche Bestuurs Amatenaren atau Bank Bantuan Priyayi Pribumi.

Kemudian mengalami beberapa pergantian nama yang antara lain Bank Koperasi, Tani dan Nelayan (BKTN) tahun 1960. Akhirnya pada tahun 1967 menjadi Bank Rakyat Indonesia.

Dilansir dari museumindonesia.com, Museum BRI terdiri dari tiga monumen, yaitu gedung replika, patung Raden Aria Wirjaatmadja, gedung Museum BRI.

Selain tiga monumen tersebut, pada Museum BRI ini pun dilengkapi dengan unit pelayanan yang terdapat di dalam gedung museum. Lokasi ketiga monumen ini berada dalam satu halaman, sesuai dengan ketika pertama kali Bank De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren beroperasi pada tahun 1895.

Gedung Bank Priyayi, letak dan bentuk bangunannya masih sama dengan pertama kali dibangun meskipun ada sedikit renovasi. Dulunya, bangunan itu untuk tempat melayani transaksi para nasabah.

Di bagian depan museum dibangun Monumen Raden Aria Wirjaatmadja untuk mengenang dan menghormati jasa-jasanya sebagai pencetus gagasan mendirikan bank.

Sementara di gedung museum adalah tempat koleksi yang berisi peninggalan-peninggalan sejak didirikannya bank ini. Koleksi yang ditampilkan di antaranya akta-akta pendirian, peralatan dan mesin-mesin, foto-foto direksi dan kegiatannya, dokumen-dokumen, serta sarana simulasi.

Selain itu, museum ini juga dilengkapi dengan perpustakaan yang mempunyai koleksi buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan operasional BRI di masa lalu dan saat ini, hingga buku-buku bacaan masa sekarang.

Museum Bank Rakyat Indonesia ini setiap harinya dibuka untuk umum kecuali hari Jumat dan Sabtu ditutup untuk pemeliharaan dan kebersihan. Para pengunjung, terutama rombongan dianjurkan untuk memberitahu terlebih dhulu mengenai waktu kunjungan dan pengunjung tanpa dipungut biaya retribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya