Jateng
Selasa, 13 Juli 2021 - 19:05 WIB

Selain di Pati, Ada Desa Mini Indonesia Lain di Banyumas Hlo

Yesaya Wisnu  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bukit Pengaritan, salah satu pesona di Desa Banjarpanepen Kabupaten Banyumas (Instagram/@pesonabanjarpanepen)

Solopos.com, BANYUMAS — Jika di Kabupaten Pati ada Desa Jrahi yang mengusung keharomisan antarumat beragama, Kabupaten Banyumas juga memiliki desa serupa.  Desa Banjarpanepen  adalah desa yang juga dikenal dengan  sebutan mini Indonesia.

Mengutip Suara.com, Selasa (13/7/2021), desa yang berlokasi di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas ini terdiri dari masyarakat yang beragam dari segi kepercayaan. Menurut data statistik yang ada di situs Jatengprov.go.id, mayoritas masyarakat Desa Bajarpanepen beragama Islam dengan presentase 87,1%, kemudian disusul Buddha dengan 8,4%, Kristen Protestan  dengan 4,3%, Aliran Kepercayaan 0,2% dan sisanya adalah Hindu dan Konghucu.

Advertisement

Keharmonisan antar umat beragama sangat terlihat, khususnya saat perayaan hari raya Waisak yang dirayakan setiap tahun oleh umat Budha. Karena agama Budha dianut terbanyak setelah Islam, maka saat perayaan Waisak di desa tersebut dirayakan begitu meriah dan umat yang tidak merayakan Waisak  atau yang tidak beragama Budha juga ikut berbahagia dan bahkan ikut membantu.

Baca Juga: Masjid Tertua di Indonesia Rupanya Ada di Banyumas

Karena pemandangan keharmonisan ini, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyumas mencanangkan desa di pelosok Kabupaten Banyumas itu sebagai desa sadar kerukungan. Pencanangan sebutan desa sadar kerukunan ini digelar dalam sebuah acara pada 2 Sepptember 2019 silam dan acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Banyumas Achmad Husein.

Advertisement

Dalam acara pencanangan tersebut, Ketua FKUB Banyumas Mohaman Roqib  menyampaikan bahwa dinamika kehidupan desa ini mencerminkan kerukunan, kekompakan, kemandirian serta kerjasama yang baik. Seluruh unsur tersebut dibingkai oleh nilai  spiritual yang tinggi.

Selain dalam perayaan Waisak, para penganut aliran kepercayaan Kejawen saat mengadakan tradisi mereka, seperti sedekah bumi dan sadranan di sungai cawang juga didukung penuh oleh masyarakat setempat. Karena lokasinya yang ada di daerah pegunungan, sehingga desa ini memiliki nilai seni tersendiri.

Baca Juga: Papan Penjual Mi Ayam di Banyumas Ini Bikin Heboh

Advertisement

Roqib juga berharap bahwa desa tersebut menjadi daerah yang unggul dan rukun serta menjadi percontohan di tingkat kabupaten hingga nasional. Buapti Achmad saat itu yang membuka gelaran Grebeg Sura Desa Banjarpanepen juga meminta apparat untuk memetakan wilayah di Kabupaten Banyumas yang masih rawan konflik antar agama, etnik, maupun budaya

Plh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Ibnu Asaddudin mengatakan, Desa Sadar Kerukunan merupakan salah satu program unggulan Kemenag. Program ini bertujuan untuk melestarikan pengembangan kerukunan umat beragama sampai di tingkat desa atau kelurahan agar kerukunan terjaga dengan baik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif