SOLOPOS.COM - Dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang, Sri Suyati saat meraih gelar doktornya di FEB UKSW Salatiga, Rabu (6/9/2023). (Istimewa/UKSW Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA — Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kembali mencetak lulusan doktor manajemen pada gelaran yudisium di Ruang Probowinoto Gedung G kampus setempat, Rabu (6/9/2023).

Dalam yudisium tersebut, Sri Suyati menjadi lulusan ke-63 Program Studi (Prodi) doktor manajemen dengan predikat sangat memuaskan.

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang ini mengupas disertasi berjudul Kemandirian Pengambilan Keputusan Utang Formal dan Kinerja Bisnis dengan Moderasi Budaya Patriarki pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Semarang.

Pelaku UMKM sektor makanan dan minuman yang tersebar di 16 kecamatan di Kota Semarang menjadi populasi penelitiannya.

Menurut Sri Suyati beberapa hal yang menjadi tantangan bagi perempuan pengusaha adalah kurangnya rasa percaya diri dan keterbatasan pengetahuan untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Tantangan lainnya adalah akses sumber keuangan formal serta kemandirian dalam pengambilan keputusan utang formal.

“Budaya patriarki diduga ikut berperan dalam menentukan kemandirian pengambilan keputusan utang formal,” terangnya.

Hasil penelitiannya menemukan bahwa budaya patriarki terbukti memperlemah pengaruh karakteristik bisnis dan karakteristik pengusaha terhadap kemandirian pengambilan keputusan utang formal.

Dalam hal ini, salah satu implikasi praktis bagi perempuan pengusaha adalah kemandirian pengambilan keputusan utang formal sangat penting bagi kinerja bisnis. Para perempuan pengusaha sebaiknya memperhatikan aspek pendanaan dalam mengelola bisnis mereka.

Salah satu cara adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman dalam bidang keuangan dan manajemen. Sehingga akan lebih memahami pentingnya kemandirian dalam pengambilan keputusan utang formal.

Selain itu, perempuan pengusaha juga harus lebih memperhatikan aspek nonkeuangan dalam mengelola bisnis mereka, seperti kualitas, keunikan, dan kemasan produk yang dihasilkan. Dengan begitu, kinerja bisnis yang diukur melalui kinerja keuangan dan nonkeuangan akan semakin meningkat.

Kontribusi akademik penelitian ini, yakni menghasilkan model kemandirian pengambilan keputusan utang formal yang dapat meningkatkan kinerja bisnis UMKM di Kota Semarang.

Selanjutnya, diperlukan juga pendidikan karakter yang berkelanjutan agar anak-anak, terutama anak perempuan memiliki kepercayaan diri yang kuat dan tetap bersemangat serta dapat berjalan seiring sejalan dengan kaum lelaki dalam keluarga.

“Perempuan harus diakui sebagai objek dan target yang dapat menjadi pekerja, intelektual, dan pengusaha untuk mencapai transformasi sosial atau kesetaraan gender,” katanya.

Dekan FEB UKSW, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, dalam sambutannya memberikan ucapan selamat kepada Sri Suyati atas gelar doktor yang diraih. Diharapkan, UKSW dan Untag dapat terus membangun fondasi pendidikan tinggi di Jawa Tengah dengan baik.

“Kami mewujudkan niat baik untuk kebaikan institusi bersama. Bagi Ibu Sri Suyati, ini merupakan babak baru sebagai pengajar di Untag. Harapannya, dapat terus dikembangkan di Untag,” ujarnya.

Wakil Rektor I Untag, Prof. Dr. Emiliana Sri Pudjiarti, mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada UKSW hingga salah satu dosennya kembali mencapai gelar doktor. Ditambahkannya, Sri Suyati merupakan doktor kelima yang telah diluluskan Prodi DM FEB UKSW.

“Dari 11 dosen dengan gelar Doktor Manajemen di FEB Untag, lima di antaranya lulus dari UKSW. Masih ada satu lagi yang masih menempuh pendidikan di DM FEB,” terangnya.

Yudisium DM tersebut dipimpin oleh Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, Adapun Promotor yaitu Prof. Supramono dan Ko-Promotor yang terdiri dari Ir. Lieli Suharti serta Dr. Maria Rio Rita. Bertindak sebagai tTim penguji yudisium adalah Prof. Dr. Theresia Woro Damayanti dan Prof. Apriani Dorkas Rambu Atahau.

Rekomendasi
Berita Lainnya