SOLOPOS.COM - ilustrasi teknologi informasi. (teqiq.com)

Solopos.com, PURWOKERTO — Tuti Susanti, seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Binangun, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berhasil menembus ajang Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) Level 4. PembaTIK diselenggarakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

PembaTIK merupakan program peningkatan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar, dan berkarya untuk mendukung terciptanya inovasi pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan pemanfaatan platform teknologi.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Peningkatan kompetensi TIK guru tersebut mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri atas 4 level, yakni level literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi dan berkolaborasi. PembaTIK 2023 mengusung tema Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar.

Kepala SDN 2 Binangun, Yani Susilowati, mengatakan salah satu hal yang menonjol dari Tuti Susanti adalah mengajar dengan menggunakan aplikasi berbasis Android buatan sendiri. Inovasi pembelajaran Go TIK karya Bu Tuti merupakan pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan gamifikasi, etno learning, dan TIK.

Inovasi pembelajaran buatan Tuti Susanti dimaksudkan untuk menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang meliputi keterlibatan perilaku, emosi, dan kognitif berbasis budaya di lingkungan peserta didik dengan memanfaatkan platform teknologi.

“Dalam pembelajaran inovatif ini, langkah pembelajaran di desain menjadi aktivitas berupa tantangan atau challenge yang harus diselesaikan oleh peserta didik secara berkelompok,” katanya usai mengikuti Sosialisasi Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran Melalui Portal Rumah di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/10/2023).

Dia mengatakan inovasi teknologi dalam pembelajaran, yaitu guru membuat sendiri aplikasi berbasis Android yang digunakan untuk proses pembelajaran. Dengan demikian, aplikasi tersebut dapat digunakan oleh siswa melalui telepon pintar berbasis Android.

“Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi siswa untuk belajar karena memberikan learning experience yang kaya bagi siswa, serta membuat proses belajar lebih interaktif,” katanya.

Tuti Susanti mengatakan kesulitan yang dihadapi siswa saat menggunakan aplikasi tersebut hanya terjadi pada awal penggunaan. Kesulitan tersebut berkaitan dengan bagaimana cara mengunduh dan menginstal aplikasi di telepon pintar.

“Awal-awal masih kesulitan, tetapi saya dampingi sehingga proses pembelajaran selanjutnya dengan menggunakan aplikasi, mereka sudah terbiasa,” tegasnya.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya