Jateng
Jumat, 29 Oktober 2021 - 16:19 WIB

Selat Muria Hilang Bak Ditelan Bumi, Ini Faktanya

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Selat Muria (Instagram/@anggajatiwidiatama)

Solopos.com, KUDUS — Selat Muria yang memisahkan daratan Kudus dan Jepara di Jawa Tengah hilang bagaikan ditelan Bumi. Selat itu kini berubah menjadi daratan.

Mungkin belum banyak yang tahu jika awalnya selat ini memisahkan daratan Jawa dengan Gunung Muria. Selat inilah yang menyebabkan mucnulnya kabupaten kecil seperti Jepara, Kudus, dan Pati, yang dulunya terpisah dari daratan Pulau Jawa.

Advertisement

Pada abad ke-17, Selat Muria menjadi jalur transportasi yang ramai dan menjadikan Demak sebagai pelabuhan yang ramai. Namun siapa sangka jika saat ini selat tersebut hilang bagai ditelan Bumi.

Baca juga: Selat Muria Hilang, Begini Sejarahnya

Advertisement

Baca juga: Selat Muria Hilang, Begini Sejarahnya

Selat Muria Hilang

Dikutip dari laman Siagabencana.com, Jumat (29/10/2021), Selat Muria hilang akibat sedimentasi yang terjadi secara terus-menerus akibat pengangkatan Pegunungan Kendeng. Bahkan aktivitas tersebut sampai saat ini berdampak pada sedimentasi Selat Kendeng atau Danau Randublatung.

Dikutip dari Geologi.co.id, pendangkalan Selat Muria pada abad ke-17 menyebabkan aktivitas pelayaran terganggu. Saat itu banyak tempat yang berubah menjadi daratan. Hanya pada musim hujan saja sampan kecil dapat melaju pada genangan air.

Advertisement

Baca juga: Demak Diprediksi Tenggelam, Selat Muria Bakal Muncul Lagi?

Di bagian barat terdapat muara Sungai Serang yang berhulu jauh di lereng timur Gunung Merbabu. Sungai-sungai ini mengangkut material sedimen dari perbukitan yang dilaluinya dan mengendapkannya di Selat Muria.

Di utara, ada Gunung Muria yang memiliki gradien kemiringan tinggi dan punya banyak sungai yang mengirim material sedimen ke selatan.

Advertisement

Salahuddin Husein, dosen Teknik Geologi UGM, menambahkan peran Sungai Tuntang di ujung barat sebagai salah satu faktor utama yang memengaruhi kecepatan sedimentasi Selat Muria. Bersama Sungai Serang, sungai ini membentuk pasangan delta aktif yang membangun morfologi pesisir Demak.

Baca juga: Menelusuri Selat Muria, Cikal Bakal Kota-Kota Pantura Jateng

Jalur Perdagangan

Dengan demikian, Salahuddin menggarisbawahi, pendangkalan Selat Muria didorong oleh faktor “serba ganda”. Dua delta, dua zona pegunungan sedimenter dan dua gunungapi modern menjadi penyumbang terbesar sedimentasi yang memaksa Kesultanan Demak memindahkan pusat pelabuhannya ke Jepara itu.

Advertisement

Jalur perniagaan di pesisir utara Jawa Tengah sampai sekarang masih aktif. Namun setelah sedimentasi mengubah Selat Muria menjadi daratan dan dilanjutkan dengan pengurugan tanah di masa, kapal-kapal dagang diganti berbagai jenis truk dan kendaraan pengangkut lainnya. Dengan asal-usul yang dekat dengan perairan, maka tidak heran jika dataran rendah bekas Selat Muria ini sering kebanjiran saat musim hujan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif