SOLOPOS.COM - Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara

Solopos.com, SALATIGA – Bukannya pulang setelah selesai mengerjakan ujian penilaian tengah semester (PTS), sekelompok pelajar dari sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), justru melakukan teror atau provokasi ke sekolah lain di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Selasa (26/9/2023).

Akibat perbuatan tidak bertanggung jawab itu, tiga pelajar dari SMK di Salatiga itu pun ditangkap aparat kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu bermula saat puluhan siswa SMK di Salatiga itu menggelar konvoi menuju Suruh. Peristiwa itu terjadi pada Selasa siang, sekitar pukul 12.45 WIB.

“Kejadian tersebut terjadi sekitar jam pukul 12.45 WIB. Saat ini, tiga pelajar sedang kami mintai keterangan. Kami juga telah menghubungi pihak sekolah untuk datang ke Polsek [Suruh],” ujar Kapolsek Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, melalui Kapolsek Suruh, AKP Heri Sumiarso, Rabu (27/9/2023).

Kapolsek Suruh menambahkan dari hasil pemeriksaan itu tidak ditemukan senjata tajam (sajam) atau benda mencurigakan lain yang dibawa pelajar. Kendati demikian, perbuatan puluhan pelajar asal Salatiga itu cukup merisaukan warga sekitar dan mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah lain.

Dari keterangan salah satu pelajar yang ditangkap diketahui jika jumlah siswa asal Salatiga yang mendatangi SMK swasta di Suruh itu mencapai 40 orang. Mereka tidak ada niat melakukan teror sebelumnya dan hanya didasari rasa iseng untuk melepas penat seusai menjalani ujian.

“Sesampainya di depan SMK Muhammadiyah Suruh, rombongan ini berhenti dan menggeber serta membunyikan klakson di depan pintu gerbang SMK Muhammadiyah. Melihat kegaduhan tersebut warga yang geram, dan kebetulan ada patroli Polsek, langsung mendatangi lokasi,” terang AKP Heri.

Melihat warga dan polisi datang, rombongan siswa dari Salatiga itu pun kabur. Namun, tiga orang pelajar lainnya tertinggal dan berhasil diamankan warga serta aparat polisi.

“Sekitar pukul 19.00 WIB para siswa kami serahkan ke pihak orang tua maupun guru. Kami minta lebih dulu membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan, disaksikan guru, orang tua, dan Babinsa setempat,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya