Jateng
Jumat, 20 Mei 2022 - 11:44 WIB

Semarang, Kota Terpanas di Jawa Tengah

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lawang Sewu dan Tugu Muda Semarang. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG — Kota Semarang yang berada di jalur pantai utara (Pantura), Pulau Jawa, menjadi wilayah dengan suhu terpanas di Jawa Tengah. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada September 2021 silam, suhu Kota Semarang tercatat berada di 35 derajat celcius.

Suhu tinggi itu membuat kota yang dikenal dengan kudapan lumpianya tersebut berada di posisi kelima daftar kota terpanas pada periode September 2021 silam. Bahkan saking panasnya, para netizen di Twitter juga sempat beramai-ramai mengeluhkan udara panas yang dirasakan di sana.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Metro TV Jateng & DIY, Jumat (20/5/2022), Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Sutikno, menjelaskan fenomena suhu tinggi ini diakibatkan gerak semu matahari yang posisinya tepat berada di titik equinox atau garis khatulistiwa dan bergerak ke arah selatan pada periode tersebut sehingga suhu panas di Semarang dirasa lebih tinggi dari biasanya.

Fenomena suhu tinggi ini juga melanda semua daerah di Pulau Jawa hingga kepulauan Nusa Tenggara. Dia mengatakan bahwa fenomena suhu panas tersebut mengalami puncaknya pada bulan Oktober

Sutikno juga menambahkan bahwa fenomena suhu tinggi ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena merupakan bagian dari siklus cuaca. Yang perlu dikhawatirkan adalah dampak dari suhu tinggi yang berimbas pada turunnya hujan dengan intensitas tinggi sehingga dapat menyebabkan bencana banjir yang diikuti bencana hidrologi lainnya, seperti tanah longsor.

Advertisement

Baca Juga: Di Mana Daerah Terdingin di Jawa Tengah?

Program Penghijauan Kota

Sementara itu, dilansir dari Bisnis.com, Wali Kota Semarang Hendrar Priadi dalam hal ini terus mengupayakan program penghijauan pada September 2021 silam untuk mengurangi dampak cuaca panas. Dia mengatakan bahwa 44,2% lahan Kota Semarang adalah lahan hijau, sehingga program ini dapat terlaksana.

Namun, dia juga mengakui bahwa Kota Semarang juga menjamur kawasan padat penduduk sehingga dalam hal ini, dirinya membutuhkan kesadaran dari para masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk penghijauan, sekecil apapun lahannya.

Advertisement

Baca Juga: Gurihnya Kuliner Soto Kudus, Pakai Daging Kerbau Bukan Ayam

Pria yang akrab disapa Hendi itu juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah berupaya dalam program penghijauan  ini dengan membangun taman,jalur hijau di media jalan, dan juga sprayer.

Selain itu, Dinas Pertanian Kota Semarang juga fokus dalam gerakan Ayo Nandur, sebuah gerakan pertanian perkotaan (urban farming), seperti penanaman padi serta buah-buahan di taman Balai Kota Semarang

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif