Solopos.com, SEMARANG — Semarang menyiapkan kesiapan diterapkannya new normal atau normal baru pascaserangan virus corona di ibu kota Jawa Tengah. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengecek pusat perbelanjaan, salah satunya Java Mall, untuk memastikan hal itu.
New normal berkaitan dengan rancangan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Hal itu dilakukan agar bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang
Dalam Youtube channel milik Hendrar Prihadi, ia terlihat mengunjungi Java Mall Semarang. Bersama jajarannya, ia mengecek kesiapan pusat perbelanjaan tersebut dalam menghadapi new normal.
Ini Catatan Sejarah Kantor Denhubrem 073 Salatiga
New Normal? Semarang Siap? menjadi judul dari vlog Hendi–sapaan akrab Hendrar Prihadi–saat melakukan kunjungan di pusat perbelanjaan tersebut. Ia mengatakan jika Java Mall menyiapkan sekitar 200 swab test dan rapid test untuk para pengunjung.
“Kita siapkan 200 alat untuk para pengunjung. Kita lakukan secara acak di tempat yang punya potensi penyebaran Covid-19,” ungkapnya seperti yang terpantau Semarangpos.com, Kamis (28/5/2020).
“Doa kita ya tidak ada yang positif. Tapi kalau seandainya ada, kita akan melakukan tindakan untuk memutus mata rantai tersebut,” tambahnya seperti dalam vlog yang diunggah pada Kamis, (28/5/2020).
Ini Commander Wish Kapolda Jateng Ahmad Luthfi
Dalam video tersebut terlihat para petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat melakukan pemeriksaan kepada pengunjung mall. Masyarakat juga tertib mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Semarang New Normal
Terkait skenario new normal yang akan dilakukan di Semarang, Hendi juga mengunggah beberapa informasi di Instagram pribadinya @hendrarprihadi, Rabu (27/5/2020).
“Saya bersama Pemerintah Kota Semarang membahas tentang kemungkinan menerapkan new normal pada tanggal 8 Juni 2020,” tulisnya sebagai caption.
Di Temanggung, Ayah Tega Bakar Anak Sendiri…
Ia juga menulis jika ekonomi dan aktivitas masyarakat Kota Semarang akan kembali seperti semula. Hendi juga mengungkapkan jika hal tersebut boleh dilakukan dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Misalnya memberi penanda jarak di banyak tempat, mengatur jumlah siswa maksimal dalam satu kelas di sekolah, dan melakukan pencatatan data pengunjung di seluruh tempat usaha,” tambahnya dalam kolom caption.
Hendi mengingatkan kembali jika skenario tersebut masih berupa konsep. “Maka dari itu, penting untuk sedulur-sedulur memberi masukan atau ide untuk menemukan model yang sesuai,” pintanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya