Jateng
Minggu, 27 Januari 2019 - 14:50 WIB

Semarang Sepi Pembeli Pernak-Pernik Imlek

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Menjelang Tahun Baru 2570 Imlek yang bertepatan dengan 5 Februari 2019 di tarikh Masehi lazim jika warga etnik Tionghoa menyiapkan pernak-penik terkait. Nyatanya penjualan lampion khas Sincia atau Tahun Baru Inlek di Kota Semarang, Jawa Tengah cenderung sepi pembeli.

Salah seorang penjual lampion di Kota Semarang, Sunarso, mengatakan pembeli pernak-pernik Imlek khususnya lampion saat ini menurun jauh jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Padahal, momen Imlek menjadi waktu yang diharapkan dapat menarik pundi-pundi rupiah.

Advertisement

“Biasanya selama satu bulan itu kami bisa menjual hingga 50 biji. Namun di tahun ini 10 biji saja sudah tidak sampai,” kata Sunarso saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di lapaknya, Jumat (25/1/2019).

Sunarso mengatakan tidak tahu persis penyebab turunnya penjualan lampion tersebut. Namun menurutnya hal itu bisa dipengaruhi cuaca akhir-akhir ini yang sering hujan, ditambah minat pembeli yang memang turun.

“Jika dibandingkan tahun kemarin, perbedaannya sangat mencolok. Dulu kalau sudah mendekati Hari Raya Imlek sudah pasti kami disibukkan pembeli yang mencari pernak-pernik Imlek,” ucapnya.

Advertisement

Pria yang mengaku sudah puluhan tahun berjualan pernak pernik khas Imlek itu menambahkan meski sepi pembeli ia akan tetap membuka tokonya. Ia yakin mungkin saja beberapa hari ke depan akan banyak pembeli yang berdatangan.

“Biasanya mendekati H-3 pembeli agak ramai, semoga saja bisa balikin modallah,” ujarnya.

Situasi yang dihadapi Sunarso itu tak terjadi pada penjualan amplop untuk angpau yang juga merupakan salah satu pernak-pernik Imlek. Sampul kertas itu malah sudah banyak dicari calon konsumen. Bahkan, saat ini permintaannya mengalami peningkatan tajam dibandingkan produk lainnya.

Advertisement

Penjual sampul angpao, Sunarsi mengatakan peningkatan permintaan dari pembeli mulai terasa. Menurutnya, peningkatan penjualan itu terkait dengan perilaku warga menyambut datangnya Tahun Babi Tanah. “Kalau sebulan kami bisa menjual 50 [sampul] angpau lebih,” akunya

Meski demikian, lanjutnya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah sampul angpau yang terjual memang sedikit menurun. “Dulu, bisa sampai ratusan. Kalau ini masih puluhan. Tapi sudah cukup lumayanlah,” terangnya.

Dia yakin, beberapa waktu ke depan, permintaan sampul angpau akan meningkat kembali, karena biasanya pembeli akan datang saat menjelang datangnya Tahun Baru 2570 Imlek, bulan depan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif