SOLOPOS.COM - Senator DPD, Abdul Kholik (tengah), saat menjadi pembicara dalam acara talk show untuk memperingati Hari Ibu di Kantor DPD Provinsi Jateng, Rabu (14/12/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Senator Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Abdul Kholik, menyoroti sejumlah persoalan perempuan yang terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Ia pun menggandeng lembaga hingga komunitas perempuan untuk berkolaborasi mengatasi persoalan tersebut yang berpotensi menghambat pembangunan daerah.

Menurut Abdul Kholik, selama ini Jateng dan Kota Semarang terlihat baik-baik saja. Namun, apabila dilihat secara keseluruhan atau berkaca dari kabupaten/kota yang lain, masih banyak hal yang perlu dibenahi.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Kalau dilihat dari Semarang seolah-olah semua sudah oke. Tapi, secara keseluruhan [35 kabupaten/kota] perlu pembenahan lagi untuk hasil pembangunan [pemerataan],” ujar Abdul Kholik seusai acara talkshow dalam rangka Peringatan Hari Ibu bertajuk Rembuk Perempuan Untuk Pembangunan Jawa Tengah di Kantor DPD Provinsi Jateng, Kota Semarang, Rabu (14/12/2022).

Senator asal Cilacap ini menyebutkan permasalah di Jateng saat masih banyak mulai dari pengentasan kemiskinan, kekerasan terhadap perempuan, kesetaraan gender, hingga stunting. Kondisi itu, menurutnya, akibat banyak dari potensi Jateng yang hingga kini belum tergali secara maksimal dan masif.

“Ini yang membuat keseimbangan belum ada dan problem pembangunan Jateng belum teratasi. Memang, industri berkembang di Jateng, tapi kebanyakan padat karya, seperti garmen dan sebagainya. Bagus memang [industri padat karya], tapi menjadikan sisi kemandirian industrinya belum kuat. Karena bahan baku impor semua, kita kebagian ongkos produksinya,” terangnya.

Baca juga: Dorong Pemeratan Pembangunan, Jateng Butuh Tiga Poros Kawasan Ekonomi

Lebih lanjut, Abdul pun menyampaikan jika ada tiga potensi unggulan yang bisa dikuatkan di Jateng. Ketiga potensi itu yakni sektor pertanian, maritim atau kelautan, dan pariwisata.

“Tiga ini bisa dimaksimalkan. Pertanian kita bisa mandiri, maritim di laut utara Jateng kaya sekali. Terus wisata juga tak kalah bagus,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Abdul Kholik juga menyoroti pesoalan land subsidence atau penurunan permukaan tanah yang menyebabkan banjir rob di sejumlah wilayah di pesisir Jateng. Oleh karenanya, ia pun menilai adanya tanggul laut yang sangat dibutuhkan guna mengantisipasi bencana tersebut.

Baca juga: Alasan di Balik Usulan Provinsi Soloraya Sejak Dulu Selalu Gagal

“Tantangan rob semakin berat, karena pembangunan, permukaan menurun di tambah pasang air naik. Ini berisiko, artinya tanggul makin dibutuhkan dan jalan tol pakai itu,” imbuhmya.

Sementara itu, Ketua PW Aisyiyah Jateng, Ummul Baroroh, menyampaikan memasuki zaman serba digital ini peningkatan literasi media juga harus diimbangi. Sebab, banyak kekerasan maupun kejahatan lainya yang berkembang melalui siber atau internet.

“Di era sekarang, harus sadar digital juga. Karena banyak pem-bully-an, sumber pelecehan, hingga kekerasan gendder yang sudah biasa terjadi di sana [dunia siber],” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya