SOLOPOS.COM - Kawasan hutan bakau (mangrove) dan pesisir Semarang, Jateng yang mengalami abrasi terlihat dari ketinggian, Sabtu (11/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Separuh dari 3,49 juta ha tanaman mangrove di Indonesia kondisinya kiurang naik dan terus menuru.

Semarangpos.com, DEMAK — Kondisi lebih dari separuh 3,49 juta ha tanaman mangrove di pesisir pantai 257 kabupaten dan kota Indonesia tergolong kurang baik. Bahkan setiap tahun terdapat ratusan ribu hektare yang kondisinya dilaporkan mengalami penurunan.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Hal itu diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk meminta kepedulian semua pihak. “Berdasarkan data, tanaman mangrove yang kondisinya kurang baik mencapai 52%, sedangkan yang masih baik tercatat hanya 48%,” ujar Siti saat menghadiri penanaman bibit mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2017).

Penurunan kesehatan tanaman mangrove di pesisir pantai Indonesia itu, lanjut dia, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya reklamasi, polusi, budi daya yang tidak memperhatikan lingkungan dan perubahan iklim, sehingga suhu bumi naik dan air laut juga naik dan terjadi rob. Secara umum, kata dia, kondisi lingkungan di pesisir pantai memang cukup berat, namun pemerintah secara bertahap tetap berupaya memperbaikinya.

“Presiden juga selalu berpesan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengelolanya, karena mereka memiliki nilai lokal yang baik dan aturan-aturan yang baik,” ujarnya pula.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah sedang melakukan penataan, sehingga tidak ada lagi kecurigaan dan lain-lain. Menurut dia, reklamasi bukan hal yang buruk, asalkan secara lingkungan juga baik dan memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi kepada masyarakat.

Ia mengatakan, wilayah pesisir memang menjadi daya tarik untuk dijadikan tempat permukiman. “Semakin banyak penduduk yang bermukim di wilayah pesisir, maka semakin banyak tekanan terhadap lingkungan sekitar, selain adanya tekanan dari alam,” ujarnya lagi.

Karena itu, dia mengapresiasi langkah Partai NasDem yang melakukan restorasi pantai, mengingat 60% permukiman berada di kawasan pesisir. Menurut Siti, upaya untuk mengelola pesisir menjadi sangat penting dan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang dianggap paling produktif di dunia.

“Perannya cukup banyak, mulai dari penyediaan nutrien, tempat pemijahan jenis ikan tertentu, daerah asuhan ikan serta menjaga daerah pesisir dari abrasi,” terangnya, “selain itu tanaman tersebut juga menyimpan karbon yang tidak merusak struktur atmosfer.”

Upaya untuk menjaga lingkungan pesisir, katanya pula, tidak ada pilihan lain, selain harus berbagi peran mengelola bentang alam (landscape) mulai dari pantai sampai ke puncak-puncak gunung.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya