SOLOPOS.COM - General Manager Area Bisnis Wisata Wilayah Barat PT Palawi Risorsis, Komarudin, menunjukan beberapa rambu peringatan yang terpasang di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/11/2023). (Solopos.com - Antara/Sumarwoto)

Solopos.com, BANYUMAS — PT Palawi Risorsis, selaku anak perusahaan Perum Perhutani, akan kembali membuka kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Sebelumnya, kawasan hutan wisata itu ditutup pasca-insiden ambrolnya jembatan kaca di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, hingga menyebabkan seorang wisatawan meninggal dunia, Rabu (25/10/2023).

“Insyaallah akan kami buka kembali hari Jumat [3/11/2023],” ujar General Manager Area Bisnis Wisata Wilayah Barat PT Palawi Risorsis, Komarudin, di Hutan Pinus Limpakuwus, Rabu (1/11/2023).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Ia mengaku pasca-insiden jembatan kaca yang pecah dan menewaskan seorang wisatawan Hutan Pinus Limpakuwus ditutup untuk kelancaran investigasi yang dilakukan Polresta Banyumas. Meski demikian, ia menyatakan jika jembatan kaca itu bukanlah bagian dari pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus.

Komarudin juga menyatakan dibukanya kembali Hutan Pinus Limpakuwus itu sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro. Ia mengaku Pj Bupati Banyumas mengizinkan objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus dibuka kembali dengan syarat sudah melakukan asesmen terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap seluruh wahana.

“Kami selalu melakukan asesmen bersama tim dan kami selalu melaporkan kepada dinas/instansi terkait, termasuk kepada kepolisian untuk masalah izin pembukaan ini,” katanya pula.

Terkait dengan antisipasi agar insiden wahana jembatan kaca tidak terulang kembali, dia mengatakan untuk wahana yang berada di dalam area Palawi, wahana-wahana yang dibangun oleh Palawi maupun mitra sejak awal harus menyampaikan perencanaan, spesifikasi wahana atau bangunan, maupun rancang bangun rinci (detail engineering design/DED), kerangka acuan kerja (KAK), dan lain-lain.

Menurut dia, hal itu akan dilihat oleh Palawi untuk memastikan bangunan wahana tersebut layak atau tidak layak dan proses pemasangannya akan diawasi.

Setelah terpasang, kata dia, akan dilakukan uji kelayakan dan selanjutnya proses sertifikasi sebelum wahana tersebut beroperasi, terutama untuk wahana-wahana yang memiliki faktor risiko tinggi.

“Tetapi kalau di luar area Palawi, tentu bukan kewenangan kami, dan kami juga tidak bisa memberikan arahan. Kalau sekadar imbauan, mungkin bisa kami sampaikan, tetapi kewajiban mengingatkan tentu ini di luar kami karena kemarin kerja sama dengan The Geong [pengelola jembatan kaca] hanya parkir,” kata Komarudin.

Selain asesmen terhadap seluruh wahana, kata dia, pihaknya secara rutin juga melakukan mitigasi bencana seperti saat musim hujan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan atau risiko bahaya lainnya, seperti ranting patah dan pohon tumbang di destinasi wisata alam itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya