Jateng
Minggu, 5 November 2023 - 10:59 WIB

Sepekan Pascakebakaran, Warga Lereng Gunung Merbabu Alami Gangguan Pernapasan

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dusun Gedong, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah saat periksa di pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Yellow Clinic Semarang, Sabtu (4/11/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Sepekan setelah kebakaran hebat yang melanda Gunung Merbabu, warga yang terdampak asap kebakaran masih mengeluhkan gangguan pernapasan.

Hal itu diungkapkan Triyoso, 55, warga Dusun Gedong, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Diakuinya setelah kembali dari pengungsian, dirinya masih mengalami batuk-batuk.

Advertisement

“Kalau batuk memang masih sakit sejak dari mengungsi, jadinya kondisi badan tidak enak,” terangnya usai menjalani pemeriksaan kesehatan yang difasilitasi Yellow Clinic di Dusun Ngaduman, Sabtu (4/11/2023).

Selain mengalami batuk-batuk, Triyoso juga mengaku mengalami sesak napas dan membuat aktivitas sehari-harinya juga terganggu.

Advertisement

Selain mengalami batuk-batuk, Triyoso juga mengaku mengalami sesak napas dan membuat aktivitas sehari-harinya juga terganggu.

“Selain itu saya juga sesak napas, buat napas susah, pendek-pendek, jadi gampang capai. Jalan sedikit, harus berhenti untuk istirahat. Karena itu sampai sekarang belum pergi ke kebun,” kata Triyoso.

Keluhan serupa disampaikan Ngatinem,60. Pascapulang dari pengungsian satu pekan lalu, kondisi badannya masih tidak enak serta merasakan berat untuk bernapas.

Advertisement

“Istirahat saja di rumah, nunggu sehat baru nanti ke kebun. Daripada dipaksakan nanti malah sakitnya tambah parah,” terangnya.

Dokter Rian Geri dari Yellow Clinic Semarang, mengatakan sesak napas, nyeri dada, batuk dan flu mendominasi keluhan warga saat diperiksa.

“Selain itu ada juga nyeri sendi karena aktivitas harian,” ungkap dokter Rian.

Advertisement

Rian mengungkapkan keluhan yang disampaikan warga erat hubungannya dikarenakan dampak kebakaran Gunung Merbabu karena asap dan debu yang terhirup.

“Dampak signifikannya memang di saluran pernapasan, akibatnya warga mengalami sesak napas,” terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga yang menjalani aktivitas di luar rumah untuk disiplin menggunakan masker. Terlebih di pegunungan ini juga sering kabut.

Advertisement

“Sebagai antisipasi awal gunakan masker, agar tidak semakin parah dan menjadi ISPA,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif