Jateng
Jumat, 9 Juli 2021 - 22:20 WIB

Sepekan PPKM Darurat, Mobilitas Warga Jateng Masih Tinggi

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mematau kondisi di Kledung Temanggung. (Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa Tengah (Jateng) sudah berlangsung hampir sepekan, namun mobilitas warga Jateng masih belum memenuhi target yang dicanangkan pemerintah pusat.

PPKM Darurat yang diterapkan mulai 3 Juli 2021 bertujuan untuk membatasi aktivitas atau mobilitas warga. Ini sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.

Advertisement

Pemerintah pun menargetkan selama PPKM Darurat tingkat mobilitas warga di tiap daerah di Jawa Bali, termasuk Jateng turun 30?. Namun hingga hampir sepekan kebijakan itu berjalan, Jumat (9/7/2021) tingkat mobilitas warga Jateng masih tergolong tinggi.

“Kemarin sore kita mengevaluasi secara nasional, disiplinnya masih perlu ditingkatkan. Pergerakan manusianya masih cukup tinggi,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di kantornya, Jumat siang.

Advertisement

“Kemarin sore kita mengevaluasi secara nasional, disiplinnya masih perlu ditingkatkan. Pergerakan manusianya masih cukup tinggi,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di kantornya, Jumat siang.

Baca juga: Pemadaman PJU di Kudus Bikin Tindak Kriminalitas Meningkat, Polisi Pun Kena Begal

Ganjar mengatakan, data pusat menunjukkan data mobilitas warga di Jateng saat ini baru turun sekitar 18?, atau setengah dari target 30? yang ditetapkan pemerintah pusat. Oleh karenanya, ia pun menilai perlu meningkatkan pengetatan di daerah.

Advertisement

Ganjar pun mengaku sudah menginstruksikan Pj. Sekda Provinsi Jateng, Prasetyo Aribowo, untuk berkomunikasi dengan para Sekda se-Jateng. Agar menggandeng tokoh-tokoh di level terkecil. Tujuannya mengurangi mobilitas warga di Jateng.

“Ajak yuk Kades, RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kegiatannya dibatasi pada lingkungan yang kecil saja di pemerintahannya. Pemerintahan mana yang paling kecil? Ya desa. Maka kontrol di level desa itu. Kalau bisa dikuncinya di situ sehingga tidak terlalu banyak yang bergerak,” katanya.

Baca juga: Emoh Cari Alasan Soal Covid-19 Jateng yang Naik Terus, Ganjar Akui Tak Pintar

Advertisement

Kurangi Mobilitas Warga Jateng

Di sisi lain, Ganjar juga telah menginstruksikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Disnakertrans untuk mensosialisasikan kembali pada pelaku industri besar maupun perusahaan untuk mengelola dengan baik usahanya.

“Saya tadi pagi ke KIW, komunikasi dengan dirutnya, untuk menyampaikan kepada pengusaha agar bisa mengontrol di sana. Sehingga kurangi pergerakan, sekali lagi kurangi pergerakan,” tegas Ganjar.

Namun demikian, Ganjar mengatakan pihaknya tetap mendukung instruksi dari Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan kepada TNI Polri yang memimpin terkait pengamanan pergerakan ini.

Advertisement

“Itu evaluasi yang hari ini kita lakukan. Kemarin perintah pak Menko Marinvest Kepolisian mengambil take a lead untuk mengatur jalannya traffic yang ada ini manusia. TNI akan membantu dan tentu saja dari Satpol PP kita pasti akan membantu,” tandasnya mengenai mobilitas warga Jateng.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif