Jateng
Rabu, 26 Juni 2024 - 11:43 WIB

Seratusan Nenek-nenek dan Kakek-kakek di Semarang Diwisuda, Ini Tujuannya

Hawin Alaina  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang lansia saat mengikuti wisuda lansia di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran, Selasa (25/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN – Sebanyak 130 lansia di Kabupaten Semarang akhirnya diwisuda setelah berhasil menyelesaikan sekolah lansia Pancasila di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Kegiatan wisuda itu dilaksanakan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Selasa (25/6/2024). Seperti layaknya wisuda sarjana, para lansia tersebut mengenakan toga lengkap dengan kuncirnya.

Advertisement

Kemudian mereka berjalan secara bergantian untuk dipindahkan kuncir toganya dan mendapatkan samir tanda kelulusan.

Perwakilan dari Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Nopian Andusti mengatakan, sekolah lansia ini menjadi strategi untuk menjadikan lansia lebih sejahtera, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat.

“Sekolah lansia adalah model pendidikan non formal dengan kurikulum terpadu, yang menyenangkan untuk menjaga kemandirian para lansia. Intinya, sekolah lansia itu membahagiakan para orang tua,” ungkap Nopian.

Advertisement

Disebutkan, sampai dengan semester 1 tahun 2024 ini, pihaknya bersama Yayasan Indonesia Ramah Lansia telah menyelenggarakan sekolah lansia sebanyak 757 di Indonesia. Sedangkan di Jawa Tengah ada 177 sekolah lansia.

“Dari jumlah itu, sebanyak 2.613 lansia telah berhasil lulus standar 1 dan 400 lansia lulus standar 2,” bebernya.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menambahkan, bahwa sekolah lansia ini menjadi contoh jika belajar itu sepanjang hayat.

Advertisement

Dia juga meminta agar para lansia setelah wisuda ini bisa terus belajar dan menularkan ilmu ke orang lain.“Jadilah lansia yang mandiri dan motivator bagi lansia lainnya untuk terus berkarya,” kata Bupati.

Sementara itu, kader pendamping lansia, Ariani menjelaskan, sebelum diwisuda ini, para lansia telah mendapatkan program pendidikan di dalam kelas selama 10 bulan. Mereka telah diajari keterampilan untuk mengasah otaknya.

“Di antaranya, diajari sosialisasi, senam otak, dan keterampilan membatik. Saat ini sekolah lansia Desa Kenteng telah meluluskan lebih dari 300 lansia,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif