SOLOPOS.COM - Mahasiswa Keio University Jepang saat belajar membuat getuk lindri di UKSW Salatiga, Selasa (28/2/2023). (Solopos.com/Humas UKSW)

Solopos.com, SALATIGA — Sebanyak 15 mahasiswa dari Keio University Jepang merasakan pengalaman membuat getuk lindri di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Selasa (28/2/2023). Kegiatan itu dilakukan di tengah rangkaian menjalani Program Intensif Bahasa & Budaya Indonesia (PIBBI) Keio di Language Training Center (LTC) UKSW.

Pembuatan getuk lindri dilakukan bersama mahasiswa Program Studi (Prodi) Ahli Gizi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Sebagaimana diketahui, getuk lindri merupakan makanan tradisional khas Magelang, Jawa Tengah.

Menggunakan bahan baku singkong, mahasiswa Jepang begitu menikmati proses pembuatan getuk. Hal itu mulai dari menghaluskan singkong dengan cara meremas, mencampur dengan gula dan memberikan pewarna makanan, hingga menggiling.

Sebanyak tujuh mahasiswa Prodi Ahli Gizi FKIK UKSW turut mendampingi kegiatan PIBBI Keio yang terbagi dalam beberapa kelompok.

Tasuku Takahashi, salah satu mahasiswa asal Jepang yang mengikuti program PIBBI Keio di UKSW Salatiga kali yang kedua mengaku senang dengan kegiatan yang diadakan di UKSW.

“Saya sangat senang Indonesia dan ingin belajar di sini lagi,” ungkap mahasiswa yang mengenakan busana yukata ini.

Namatame Saya, mahasiswa asing lainnya yang pertama kali mengikuti program PIBBI Keio membeberkan bahwa belajar bahasa Indonesia di UKSW Salatiga sangat menyenangkan.

“Senang sekali belajar di sini. Saya merasa surprised saat mengetahui bagaimana memperkenalkan diri dengan menggunakan kata ‘nama saya’. Mirip seperti nama saya sendiri ‘Namatame Saya’,” ucapnya sambil tertawa.

Mahasiswa prodi Ahli Gizi FKIK, Gracentya Marsella Pertiwi Anin, mengungkapkan kegiatan yang dilakukan kali ini sangat berkesan.

“Saya dapat memperkenalkan makanan khas Indonesia kepada teman-teman dari Jepang. Senang sekali bisa ngobrol bersama teman-teman, mereka sangat antusias membuat getuk dan belajar bahasa Indonesia,” ujarnya.

Kepala Sub Bagian LTC, R.P.N. Dian Widi Sasanti, S.Pd., mengatakan kegiatan membuat getuk lindri dilakukan dengan tujuan memperkenalkan budaya Indonesia melalui pembuatan makanan khas. Terdapat beberapa poin pembeda program PIBBI Keio kali ini dengan sebelumnya.

“Program PIBBI Keio kali ini menekankan interaksi mahasiswa Jepang dengan mahasiswa UKSW maupun masyarakat luar,” terangnya.

Kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya, lanjut Dian Widi, berkolaborasi dengan mahasiswa Prodi Destinasi Pariwisata Fakultas Interdisiplin. Mereka berkesempatan sharing budaya masing-masing.

Hal itu mulai dari tempat wisata, kesenian daerah, seperti musik, tari, dan sebagainya. Dengan demikian, baik mahasiswa Jepang dan mahasiswa UKSW mendapat manfaat belajar budaya satu dengan yang lain.

Selain itu, ada pula kegiatan menari dengan mahasiswa etnis Maluku dan etnis Minahasa yang ada di UKSW. Kegiatan sharing dan makan bersama dengan mahasiswa International Class Management and Accounting Program (ICMAP) FEB yang akan mengikuti program internasional belajar di Keio University.

“Kegiatan lainnya adalah kelas bahasa dengan melibatkan mahasiswa UKSW yang berasal dari berbagai daerah. Kemudian melakukan wisata di Candi Ijo dan menonton pertunjukan Ramayana di Purawisata Yogyakarta serta mengunjungi pasar untuk berbelanja maupun berwisata kuliner. Mereka juga akan tinggal di rumah home family selama belajar di UKSW,” imbuhnya.

Belasan mahasiswa Keio Jepang tersebut didampingi Leader Petrus Ari Santoso, MA., seorang pengajar Bahasa Indonesia di Keio University Jepang. Petrus Ari mengungkap antusiasme mahasiswa Jepang mempelajari bahasa Indonesia cukup tinggi.

Dalam pembukaan semester baru pada musim semi di setiap April, ada sekitar 120 mahasiswa Jepang yang mengambil kelas bahasa Indonesia.

“Mereka yang mengikuti PIBBI Keio ini merupakan mereka yang mempunyai motivasi lebih untuk belajar tentang Indonesia,” jelasnya.

Secara rinci, ke-15 mahasiswa Jepang tersebut, yaitu Rina Tsuchida, Namatame Saya, San Sano, Shuji Makino, Leon Eugene Tokomasu, Tasuku Takahashi, Ryo Ogata, Yui Kondo, Arisa Matsuzaka, Yuki Kinjo, Naomoto Tomita, Yui Kobayashi, Yamamoto Aori, Kokona Kato, Nagasawa Pati Akitosh.

Sebelumnya, PIBBI Keio telah disambut Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., dan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., dengan pemukulan gong di sela ibadah, Senin, (27/2/2023). Kegiatan ini masih akan berlangsung selama dua pekan mendatang.

Rekomendasi
Berita Lainnya