Jateng
Sabtu, 4 Februari 2023 - 21:53 WIB

Seru! Peringatan Satu Abad NU, Ribuan Warga Salatiga Ikut Jalan Sehat Sarungan

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan peserta jalan sehat sarungan memperingati Satu Abad Nu tampak memadati Jalan Sukowati, tepatnya di depan Balai Kota Salatiga, Sabtu (4/2/2023). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama atau NU di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (4/2/2023) berlangsung meriah. Ribuan warga Salatiga larut dalam perayaan itu dengan mengikuti kegiatan jalan sehat dengan memakai sarung atau sarungan.

Pantauan Solopos.com, jalan sehat sarungan itu diikuti seluruh kalangan mulai dari anak-anak hingga warga lanjut usia (lansia). Seluruh peserta tampil dengan mengenakan sarung sebagai dress code acara.

Advertisement

Mereka mengikuti jalan sehat sarungan untuk memperingati Satu Abad NU dengan rute dari Balai Kota Salatiga, Jalan Sukowati, Jalan Pemotongan, Lapangan Pancasila, dan kembali lagi ke Balai Kota Salatiga.

Sepanjang jalan warga juga mengibarkan bendera NU. Antusias warga semakin bertambah karena panitia juga menyediakan bermacam hadiah atau doorprize mulai dari sepeda gunung, kulkas, sejumlah uang tunai, dan lain-lain.

Ketua Tanfidziah PCNU Kota Salatiga, KH Zaenuri, mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian hari jadi Satu Abad NU di Salatiga. Sebelumnya, NU Kota Salatiga juga menggelar berbagai kegiatan di tingkat kecamatan, lembaga, hingga haul pendiri NU.

Advertisement

“Puncak kita di Salatiga adalah hari ini. Yaitu jalan sehat bersarung untuk memperingati satu abad Nahdlatul Ulama,” ujarZaenuri kepada wartawan Sabtu (4/2/2023).

Sementara itu, peringatan 1 abad NU di tingkat nasional akan digelar pada Selasa (7/2/2023) atau 16 Rajab 1444 H di Sidoarjo.

Sedangkan jalan sehat sarungan atau memakai sarung digelar untuk mengenang jasa NU dalam merawat dan memberdayakan masyarakat pinggiran yang kala itu identik dengan sarung. Hal itu dikarenakan pada masa penjajahan Belanda, celana panjang tergolong pakaian yang sulit didapat karena harganya mahal.

Advertisement

Dalam kondisi itu, KH Hasyim Asy’ari bersama para koleganya mendidik masyarakat di tingkat pedesaan dengan pola pendidikan pesantren. “Santri ciri khasnya sarungan. Sarung saat itu murah, dicuci juga cepat bersih dan tidak kena kutu. Sarung merupakan kain serbaguna,” ujarnya.

Atas dasar itulah, NU Salatiga berusaha melestarikan budaya mengenakan sarung dengan menggelar kegiatan jalan sehat yang tidak hanya diikuti warga Salatiga tapi juga beberapa daerah lain.

Zaenuri mengeklaim acara jalan sehat sarungan dalam memperingati Satu Abad NU di Salatiga ini diikuti sekitar 10.000 orang. Hal itu didasarkan atas jumlah kupon doorprize sebanyak 9.000 lembar yang habis direbutkan peserta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif