SOLOPOS.COM - Kepala Kementerian Agama Kantor Wilayah Kota Semarang, Mukhlis Abdillah, mengatakan hampir setiap hari ada pembatalan calon haji. (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menyebut hampir setiap hari ada calon haji di wilayahnya yang memutuskan untuk membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci, Makkah. Alasan pembatalan itu pun beraneka macam, mulai dari faktor ekonomi, kesehatan, hingga meninggal dunia.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Kemenag Semarang, Mukhlis Abdillah, kepada wartawan di Semarang, Rabu (1/3/2023). Meski demikian, Mukhlis menyebut pembatalan keberangkatan calon haji di Semarang itu tidak ada hubungannya dengan kebijakan pemerintah terkait kenaikan biaya perjalanan haji (Bipih).

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Hampir setiap hari kami memproses pembatalan, meski ada satu atau dua orang, tapi selalu ada. Alasannya karena juga masa tunggu yang lama, dampak resesi akhirnya tidak mampu bayar sisa biaya dan masalah rumah tangga. Persentase yang membatalkan enggak sampai 1 persen. Sepertinya sebanding dengan jumlah pendaftar baru,” ujar Mukhlis.

Sementara itu, pada tahun ini Kemenag Kota Semarang akan memberangkatkan sekitar 1.784 calon jemaah haji. Jumlah sebanyak itu terdiri dari 826 calon haji yang telah membayar biaya secara lunas dan 918 calon haji kuota tahun 2023.

Sedangkan jumlah calon haji yang menunda keberangkatan ke Tanah Suci hingga saat ini mencapai 15 orang. Sedangkan tujuh orang lainnya batal berangkat karena meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris untuk menggantikan.

Sementara puluhan calon haji (calhaj) yang sempat tertunda keberangkatannya pada dua tahun lalu masih menjalani proses pemeriksaan kesehatan oleh tim medis Dinas Kesehatan.

“Kami masih berkoordinasi dengan Dinkes untuk mengecek apakah mereka masih memungkinkan untuk berangkat atau tidak. Rekomendasi Dinkes ini penting, sehingga ketika di Tanah Suci jemaah benar-benar bisa beribadah,” imbuh Mukhlis.

Kementerian Agama sudah memastikan jika ongkos atau biaya ibadah haji tahun 223 mengalami kenaikan mencapai Rp49,8 juta. Menurut Mukhlis, naiknya biaya haji itu sesuai dengan hasil survei di lapangan dan menyesuaikan nilai tukar dolar Amerika dan riyad Arab Saudi.

“Penyesuaian ini didasarkan banyaknya komponen pelayanan haji yang menggunakan mata uang asing, sehingga berdasarkan survei lapangan diputuskan tahun ini kenaikan biaya ibadah haji berkisar Rp49 juta. Kenaikan biaya dibebankan ke jemaah karena subsidi yang dialokasikan pemerintah hanya 46 persen,” bebernya.

Kendati naik, Kemenag Semarang menyatakan hingga kini belum ada pembatalan keberangkatan calon haji yang disebabkan kenaikan biaya tersebut. Alasan pembatalan sejauh ini hanya berkutat pada masalah ekonomi, kesehatan, calhaj yang meninggal dunia, dan ketiadaan ahli waris pengganti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya