SOLOPOS.COM - Proses bongkar muat beras impor asal Kamboja di Gudang Bulog Randu Garut, Semarang, Kamis (2/11/2023). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG – Ribuan ton beras impor asal Kamboja telah tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Rencana, beras impor ini akan digunakan untuk menambah cadangan beras nasional dan penyaluran bantuan pangan.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo, mengatakan ada 10.000 ton beras asal Kamboja yang akan masuk ke Indonesia. Dari beras sebanyak itu, sekitar 70 persen atau 7.000 ton masuk melalui Semarang.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Hari ini adalah hari pertama beras dari Kamboja masuk ke Indonesia untuk memenuhi stok Bulog. Totalnya 10.000 ton dan ini 3.500 ton pertama. Kita memastikan stok beras di Jateng dalam kondisi aman,” katanya saat meninjau bongkar muat beras asal Kamboja di Gudang Bulog Semarang, Kamis (2/11/2023).

Ia menyebut pemerintah menargetkan mengimpor beras sebanyak 2 juta ton sebagai stok nasional. Impor beras ini hanya untuk menambal stok beras dan tidak akan mempengaruhi serapan beras dari dalam negeri.

“Ini adalah stok level dari Bulog karena Presiden memerintahkan melakukan importasi 2 juta ton beras untuk menambal stok Bulog. Jadi tidak untuk hal lain, tapi untuk stok cadangan pangan pemerinth yang digunakan untuk intervensi kebutuhan beras nasional. Prioritas kami tetap produksi dalam negeri, tapi saat kita membutuhkan tambalan stok, maka kami lakukan,” jelsnya.

Ia menyebut total ada dua juta ton beras impor yang akan masuk ke Indonesia. Masuknya beras impor ini akan dilakukan secara bertahap.

“Yang 2 juta [ton beras impor] akan masuk sampai dengan November ini dan belum tersalurkan semua, tapi cadangan pangan di Bulog kita jaga di atas 1 juta ton dan itu perintah Presiden. Jadi tidak akan seperti sebelumnya yang stok hanya di bawah 500.000 ton. Kami pastikan ketersediaan pangan nasional cukup,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Jateng, Ahmad Kholisun, menambahkan hari ini sudah ada 3.500 ton asal Kamboja yang sudah masuk ke Semarang. Sisanya masih dalam proses pengiriman dari negara asal.

“Untuk impor beras dari Kamboja secara nasional hanya 10.000 ton, yang 3.000 masuk ke pelabuhan Sumatra Utara, yang 7.000 masuk Pelabuhan Tanjung Mas untuk Jawa Tengah. Saat ini, 3.500 ton sudah proses bongkar muat, sedangkan yang 3.500 ton lagi sudah otw [perjalanan] dari Kamboja ke Semarang.

Khusus untuk Jateng, beras impor dari Kamboja ini akan digunakan untuk bantuan pangan, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dijual melalui program SPHP ke konsumen langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya