Jateng
Jumat, 10 Desember 2021 - 20:45 WIB

Siap Panen, Cabai Petani Banjarnegara Malah Disikat Maling

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani memperlihatkan kondisi kebun cabai paska dicuri habis, Jumat(10/12/2021). (Suara.com)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Nasib apes dialami seorang petani cabai asal Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Khamdiarto. Cabai siap panen sekitar satu kuintal hilang digondol maling hingga ludes nyaris tak tersisa.

Padahal, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga cabai mulai merangkak naik. Kasus pencurian itu bahkan viral di instagram @banjarnegaraterkini, Kamis (9/12/2021).

Advertisement

Dalam video tersebut memperlihatkan sebuah kebun cabai siap panen tapi malah habis dicuri. “Ini lur, lombokane malah dicolong wong mau mbengi pada madul. (Ini cabainya dicuri orang tadi malam. Semua pada rusak),” ujar suara seorang pria dalam video tersebut.

Baca juga: Libur Nataru, Polisi Dirikan 72 Pospam di Objek Wisata Jateng

Advertisement

Baca juga: Libur Nataru, Polisi Dirikan 72 Pospam di Objek Wisata Jateng

Setelah di konfirmasi, kebun tersebut milik Khamdiarto, warga Desa Kutawuluh. Ia membenarkan adanya pencurian cabai. Ia memperkirakan, pencuri berhasil memetik cabai keriting miliknya mencapai 1 kwintal

“Iya benar, video yang beredar cabai yang dicuri maling itu di sini. Kejadiannya tadi malam,” ungkap Khamdiarto di lokasi kejadian dikutip dari Suara.com, Jumat (10/12/2021).

Advertisement

Padahal saat ini, harga cabai perlahan mulai naik. Khamdiarto menyebut mencapai Rp 30 ribu per kilogram di tingkat petani. “Harganya sekarang Rp 30 ribu per kilogram itu di tingkat petani. Sebenarnya udah mulai naik harganya tetapi malah dicuri,” ujarnya.

Baca juga: Keterlaluan! Guru SD di Cilacap Cabuli Belasan Siswi saat Jam Istirahat

Sementara itu, perangkat Desa Kutawuluh Rojul mengatakan, kejadian pencurian cabai bukan yang pertama terjadi. Biasanya cabai rawan dicuri saat harga mulai melonjak.

Advertisement

“Kalau tahun ini, baru ini sekali. Tetapi sebelumnya pernah ada yang nyuri cabai di kebun,” ungkapnya.

Ia mengatakan, penjagaan lingkungan selama ini sudah rutin dilakukan oleh warga. Termasuk melakukan penjagaan di kebun oleh para petani cabai, namun ternyata masih bisa kecolongan.

“Kalau penjagaan sudah rutin. Kalau yang sampai kebun, penjagaanya dilakukan oleh pemiliknya masing-masing. Tetapi mungkin karena kesibukan atau yang lainnya akhirnya ada waktu lengah yang akhirnya dimanfaatkan pencuri,” pungkas dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif