Jateng
Kamis, 18 Januari 2024 - 11:18 WIB

Siapkan Lahan 16,9 Hektare, Pemkab Semarang akan Bangun RSUD di Tengaran

Hawin Alaina  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Semarang Ngesti Nugraha (dua kiri) bersama dewan dan dinas terkait saat melakukan peninjauan lokasi yang akan dijadikan RSUD di Desa Barukan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Rabu (17/1/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang telah menyiapkan lahan seluas 16,9 hektar di Dusun Mulyorejo, Desa Barukan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang yang akan digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bagian selatan Kabupaten Semarang.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menjelaskan, lahan di Mulyorejo bisa dimanfaatkan untuk pembangunan RSUD bagian selatan agar pelayanan kesehatan semakin merata. 

Advertisement

Sebab saat ini warga Tengaran, Susukan, Bancak, dan sekitarnya sering memanfaatkan layanan kesehatan di Kota Salatiga.

“Sudah disepakati antara Pemkab Semarang dan DPRD Kabupaten Semarang pembangunan RSUD di Mulyorejo ini, tinggal menunggu desain dan pembebasan lahan,” jelas Bupati, saat meninjau lokasi yang akan dijadikan RSUD, Rabu (17/1/2024).

Advertisement

“Sudah disepakati antara Pemkab Semarang dan DPRD Kabupaten Semarang pembangunan RSUD di Mulyorejo ini, tinggal menunggu desain dan pembebasan lahan,” jelas Bupati, saat meninjau lokasi yang akan dijadikan RSUD, Rabu (17/1/2024).

Dikatakan, pembangunan RSUD bagian selatan itu akan memberi dampak perekonomian bagi warga sekitar. Selain itu, akses jalan juga akan diperlebar dan juga akan dibuka trayek baru untuk angkutan guna mempermudah layanan.

“Trayek yang disiapkan adalah Pasar Kalimaling, Kecamatan Bancak, kemudian Sumberejo dan berakhir di Terminal Tingkir Salatiga,” bebernya.

Advertisement

“DPRD akan support anggarannya di tahun anggaran 2025 nanti. Ini semua untuk melayani masyarakat Kabupaten Semarang bagian selatan dan timur,” kata Jito.

Diakuinya, pembangunan RSUD di Wilayah Selatan bertujuan untuk menepis sebutan anak tiri di Kabupaten Semarang. 

Sebab, fenomena yang terjadi di masyarakat, banyak yang merasa iri karena pembangunan di wilayah selatan masih minim.

Advertisement

“Istilah di anak-tirikan ini sangat melekat dengan warga yang tinggal di wilayah selatan dan timur Kabupaten Semarang,” terang dia.

Jito juga mengungkapkan, bahwa keinginan masyarakat yang tinggal di selatan dan timur Kabupaten Semarang itu akan segera terwujud di 2025 mendatang. 

Hal ini juga searah dengan visi misi dari DPRD Kabupaten Semarang, dalam hal pemerataan pembangunan di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.

Advertisement

“Ya, ini mimpi kita bersama-sama dan akan segera terwujud di 2025, kenapa 2025, Pemilu dan Pilkada sudah selesai, sehingga anggaran sudah bisa kami dorong untuk menjalankan percepatan pembangunan di wilayah selatan dan timur Kabupaten Semarang,” jelas Jito.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif