SOLOPOS.COM - Pembangunan sistem pengendali banjir dan rob bertujuan mengurangi dampak banjir dan rob di sejumlah wilayah di Kota Pekalongan. (Dokumentasi Pemkot Pekalongan)

Solopos.com, PEKALONGAN – Proyek sistem pengendali banjir dan rob di Kota Pekalongan ditargetkan selesai Oktober 2023. Pembangunan sistem pengendali banjir dan rob ini bertujuan mengurangi dampak banjir dan rob di sejumlah wilayah di Kota Pekalongan.

Wali Kota Pekalongan, HA Arslan Djunaid, menjelaskan progres pembangunan sistem pengendali banjir dan rob itu telah mencapai lebih dari 60 persen. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto, memaparkan dalam proyek sistem pengendali banjir dan rob ini, ada tiga paket pekerjaan fisik.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Paket pertama meliputi kolam retensi, pembangunan parapet, pekerjaan bendung gerak, dan pekerjaan regular gate untuk sistem Sungai Lodji. Paket kedua meliputi normalisasi Sungai Banger, pembangunan parapet, normalisasi Sungai Gabus, dan tanggul rob. Sedangkan paket tiga meliputi pekerjaan pompa serta pekerjaan long storage Sibulanan sepanjang 2 kilometer serta long storage Susukan dan Celumprit.

“Kemudian, ada satu tambahan lagi pembangunan stasiun pompa di Jalan Seruni yang diharapkan bisa mengurangi dampak banjir di wilayah Klego, Poncol, dan semua daerah yang bisa ditangani pompa tersebut. Kami masih mengupayakan peninggian dan perkuatan tanggul raksasa agar air laut tidak melimpas ke sisi tanggul,” tutur Bambang seperti dikutip dari pekalongankota.go.id, Jumat (24/2/2023).

Banjir menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dan akibat naiknya air laut ke daratan (rob). Selain perubahan iklim yang menyebabkan muka air laut naik, terjadinya penurunan muka tanah (land subsidence) ditengarai menjadi penyebab rob terjadi kian parah.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR melalui BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana tengah membantu penanganan banjir rob di Kota Pekalongan, dengan menggelontor anggaran Rp1,24 triliun. Proyek tersebut telah dikerjakan sejak 2021 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2023.

Tunggu Respons

Arslan mengatakan wilayah yang terdampak banjir dan robnya cukup parah yakni di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara. Seiring pekerjaan sistem pengendali banjir dan rob tersebut dikerjakan, Sungai Lodji di wilayah Utara sudah tertangani dan wilayah Kecamatan Pekalongan Utara kini sudah berkurang secara signifikan dampak banjir dan robnya.

“Tinggal di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, khususnya di wilayah sekitar Sungai Bremi dan Sungai Meduri, bisa ada bantuan dana dari Pemerintah Pusat. Sudah kami ajukan dan komunikasikan dengan Gubernur dan Kementerian. Semoga dalam waktu dekat ada respons baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” kata dia, dilansir pekalongankota.go.id, Jumat (24/2/2023).

Penanganan banjir dan rob untuk jangka panjang, DPUPR Kota Pekalongan tengah mengusulkan penanganan Sungai Bremi-Meduri. Detail Engineering Design (DED) sudah selesai disusun dan berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana untuk bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR.

“Harapannya, setelah sisi timur tertangani, secara bertahap di sisi barat juga bisa teratasi. Kota Pekalongan pada tahun 2023 akan menuntaskan genangan di Kampung Baru Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat yang genangan banjirnya setinggi 60 sentimeter hingga 70 sentimeter. Selain itu, ada beberapa pekerjaan fisik lain seperti peninggian parapet dan pemeliharaan rumah pompa,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya