Jateng
Rabu, 29 Desember 2021 - 12:43 WIB

Siswi SD di Grobogan Tewas, Diduga Korban Penganiayaan

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan, Rabu (29/12/2021), saat menjelaskan laporan dugaan penganiayaan yang menyebabkan seorang siswi SD meninggal dunia. (Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI – Kematian siswi kelas VI SDN 5 Karangrejo, di Kecamatan/Kabupaten Grobogan seusai pulang dari merayakan ulang tahun temannya mencurigakan. Ada dugaan kematiannya akibat penganiayaan. Orang tua korban juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Grobogan.

Apalagi menurut keluarga korban saat dilakukan pemeriksaan pihak rumah sakit di tubuh bocah perempuan berusia 12 tahun tersebut didapati luka lebam. Hal ini yang kemudian memunculkan dugaan penganiayaan.

Advertisement

Korban bernama Sherly Margareta merupakan putri pertama pasangan Pujiyanto dan Sri Martini. Bocah perempuan ini meninggal dunia setelah beberapa hari merasakan sakit disekujur tubuhnya, akibat adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan kawan – kawannya.

Baca juga: Klitih di Jogja Trending Twitter, Ini Kata Polisi

Advertisement

Baca juga: Klitih di Jogja Trending Twitter, Ini Kata Polisi

Orang tua Sherly didampingi kuasa hukumnya juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Grobogan, Senin (27/12) malam. Mereka berharap polisi bisa mengusut kasus ini.

Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi melalui Kasat Reskrim AKP Andryansyah Rithas Hasibuan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima aduan dari orang tua korban. Di mana orang tua korban melaporkan kejadian tersebut pada Senin (27/12).

Advertisement
Orang tua Sherly Margareta korban dugaan penganiayaan didampingi kuasa hukumnya melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Grobogan, Senin (27/12/2021). (Istimewa)

Baca juga: Polres Grobogan Musnahkan Barang Bukti Sabu

Saat ini, lanjut AKP Hasibuan, pihaknya sedang mendalami apakah betul korban merupakan korban penganiayaan atau bukan. Untuk membuktikan hal tersebut, tengah dilakukan penyelidikan. Yakni tahap memeriksa saksi-saksi, termasuk nanti melaksanakan autopsi jenazah korban.

“Untuk saat ini kami dalam tahap melakukan klarifikasi dengan memeriksa beberapa saksi. Termasuk teman dari korban, juga saksi lain yang mengetahui kejadian ini. Seperti bidan desa atau tukang pijet yang mengobati korban. Tidak menutup kemungkinan pihak sekolah juga akan kita mintai keterangan,” jelas AKP Hasibuan.

Advertisement

Pada mulanya ayah korban, Pujiyanto, berusaha mengikhlaskan kepergian puterinya namun ketika mengingat rintihan puterinya saat mengigau, menyebut nama-nama anak yang menyakiti puterinya, membuatnya merasa tak tenang. Hingga akhirnya korban meninggal Rabu (22/12/2021).

Sehingga didampingi kuasa hukumnya, Pujiyanto mendatangi SPKT Polres Grobogan untuk melaporkan dugaan penganiayaan yang menimpa putrinya.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif