SOLOPOS.COM - Situs Patiayam, Kabupaten Kudus (Instagram/@haryanto8643)

Solopos.com, KUDUSSitus Patiayam Kudus telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah pada 22 September 2005. Penetapan sebagai cagar budaya itu kiranya tak berlebihan karena di situs ini tersimpan ribuan fosil yang bersifat utuh.

Situs Purbakala Patiayam Kudus ini berlokasi di Pegunungan Patiayam, Dukuh Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo. Lokasinya berada sekitar kurang lebih 500 meter dari Jalan Raya Kudus-Pati dan ditandai dengan gapura yang berbentuk gading gajah.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Dikutip dari p2k.stekom.ac.id pada Kamis (23/11/2023), Situs Patiayam merupakan bagian dari Gunung Muria. Luasnya 2.902,2 hektare meliputi wilayah Kudus dan beberapa kecamatan di Pati. Di gunung ini terdapat makam dan Masjid Sunan Muria, air terjun, motel, penginapan, sejumlah vila, dan warung makan. Jaraknya hanya 18 kilometer dari kota Kudus.

Sekitar 1.500 fosil ditemukan di Patiayam dan kini disimpan di rumah-rumah penduduk. Sebagian gading gajah ditempatkan di Museum Ronggowarsito Semarang. Situs Patiayam merupakan salah satu situs terlengkap.

Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya manusia purba (Homo erectus), fauna vertebrata dan fauna invertabrata. Ada juga alat-alat batu manusia dari hasil budaya manusia purba yang ditemukan dalam satu aeri pelapisan tanah yang tidak terputus sejak minimal satu juta tahun yang lalu.

Dari waktu ke waktu, makin banyak fosil purba ditemukan di situs ini, sehingga perlu dibangun museum khusus sebagai tempat penampungan fosil-fosil temuan. Museum Fosil Patiayam masih sangat sederhana, lokasinya di Desa Terban, Jekulo, Kudus, tidak jauh dari Dome Patiayam. Hingga sekarang terkumpul tidak kurang dari 1.300 fosil purba berusia antara 700.000 sampai 1 juta tahun.

Situs Patiayam Kudus juga menjadi surganya bagi para peneliti. Di mana, rangkaian penelitian telah dilakukan di situs ini, mulai dari tahun 1931 saat peneliti asal Belanda Van Es menemukan sembilan jenis fosil hewan vertebrata. Berikutnya hingga tahun 2007 berbagai penelitian dilakukan dan ditemukan 17 spesies hewan vertebrata dan tulang belulang binatang purba.

Hal itu antara lain Stegodon trigonochepalus (gajah purba), Elephas sp (sejenis gajah), Rhinocecos sondaicus (badak), Bos banteng (sejenis banteng), Crocodilus sp (buaya), Ceruus zwaani dan Cervus atau Ydekkeri martim (sejenis rusa) Corvidae (Rusa), Chelonidae (kura-Kura), Suidae (babi hutan), Tridacna (kerang laut), Hipopotamidae (kudanil). Temuan fosil-fosil di Patiayam memiliki keistimewaan daripada fosil temuan di daerah lain karenakan sebagian situs yang ditemukan bersifat utuh.

Dikutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, di Situs Patiayam Kudus juga ditemukan jejak kehidupan hiu purba. Temuan-temuan tersebut berupa gigi geligi hiu. Pengunjung bisa melihat koleksinya di Museum Situs Patiayam sekaligus mengunjungi Gardu Atraksi Perlindungan Fossil dari Gajah Purba yang berusia ratusan ribu tahun.

Sebagaimana diketahui, secara morfologi, Situs Patiayam Kudus dulunya merupakan sebuah kubah (dome) dengan ketinggian puncak tertingginya, Bukit Patiayam, mencapai 350 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di daerah ini, banyak terdapat bebatuan dari zaman plestosen yang mengandung fosil vertebrata dan manusia purba yang terendam dalam lingkungan sungai dan rawa-rawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya