SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

SNMPTN 2016 diusulkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ditambah kuota seiring tidak lolosnya ratusan lulusan SMAN 3 Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengusulkan penambahan kuota mahasiswa baru yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016. Langkah itu diusulkan seiring permasalahan teknis penilaian yang menimpa 380 siswa SMAN 3 Semarang.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Menurut Ganjar, penambahan kuota SNMPTN 2016 menjadi pilihan bijaksana agar tidak mengubah hasil kelolosan siswa SMA lain.  ”Untuk menyelamatkan hak para siswa [SMAN 3 Semarang], saya mengusulkan penambahan kuota SNMPTN 2016,” katanya di Semarang, Sabtu (14/5/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, 380 siswa jurusan IPA SMAN 3 Semarang tidak lolos SNMPTN 2016 karena diduga terjadi kesalahan saat pihak sekolah memasukkan data di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) online. Ganjar mengaku baru mengetahui permasalahan yang menimpa 380 siswa SMAN 3 Semarang tersebut setelah pulang dari Rotterdam, Belanda pada Sabtu lalu.

Sebelumnya, sejak 8-13 Mei 2016, gubernur berada di Rotterdam untuk memaparkan keberhasilan penanganan penanggulangan bencana di Jateng. ”Saat sampai di Semarang, saya mendapat curhat dari siswa SMAN 3 Semarang yang gagal diterima SNPMTN 2016 melalui akun Twitter. Sejumlah orang tua siswa juga mengadu melalui SMS,” ujar Ganjar.

Menanggapi hal itu, lanjut Ganjar, telah mengundang tim pencari fakta SMAN 3 Semarang ke rumah dinas di Puri Gedeh Semarang, untuk mengetahui penyebab gagalnya ratusan siswa tidak lolos SNMPTN 2016. Setelah mendengar penjelasan anggota tim pencari fakta, Ganjar kemudian menghubungi telepon seluler Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.

Gubernur menyarankan agar sistem SNMPTN dibuka bersama-sama untuk mengetahui penyebab kesalahan yang terjadi pada SMA Negeri 3 Semarang apakah sistem atau manusianya. ”Pak Anies [Mendikbud Anies Baswedan] sependapat dengan saya agar dibuka bersama sistemnya,” tandasnya.

Menurut Ganjar, kemungkinan kesalahan sistem semakin menguat karena tidak hanya SMAN 3 Semarang yang bermasalah, tapi juga SMA di Banyuwangi, Jawa Timur dan Lampung mengalami kegagalan SNMPTN 2016.  “Bukan berarti pihak sekolah sepenuhnya lepas dari tanggung jawab, karena kisruh SNMPTN tidak akan terjadi bila pihak sekolah lebih cermat dan hati-hati dalam mengolah informasi serta aktif berkoordinasi dengan panitia SNMPTN,” beber Ganjar.

Seperti diberitakan Semarangpos.com, sejumlah siswa SMAN 3 Semarang mengakui ada kolom nilai yang dikosongi dalam input data ke PDSS (pangkalan data sekolah dan siswa) untuk SNMPTN 2016, hal itu diduga sebagai penyebab kegagalan mereka lolos seleksi mahasaiswa baru itu. “Memang ada satu kolom nilai yang dikosongi di formulir untuk PDSS itu, yakni pelajaran Kimia untuk semester III,” kata Cahya, siswa kelas III IPA SMAN 3 Semarang, di Semarang, Kamis (12/5/2016).

Sementara, Kepala SMAN 3 Semarang Bambang Nianto Mulyo mengakui kolom nilai yang dikosongi itu karena siswa memang tidak mendapatkan pelajaran itu pada semester tertentu sesuai sistem on/off.  “Saat [semester] itu, siswa memang off atau tidak dapat pelajaran itu. Jadi, ya, dikosongi. Makanya, kami belum tahu pasti kesalahannya di mana. Ini masih diinvestigasi,” ujarnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya