SOLOPOS.COM - Doa bersama yang digelar para napi dan sipir di Lapas IA Kedungpane Kota Semarang untuk korban gempa Cianjur, Jumat (25/11/2022). (Istimewa)
Solopos.com, SEMARANG – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), awal pekan lalu, menggugah rasa simpati narapidana (napi) yang mendekam di LP Kelas I Semarang atau yang juga disebut Lapas Kedungpane. Bersama para petugas penjara atau sipir, para napi ini menggelar doa bersama sekaligus menggalang dana untuk korban gempa Cianjur.
Seorang napi Lapas Kedungpane Semarang, Nuryanto, yang tengah menjalani hukuman selama 12 tahun atas kasus pembunuhan, mengaku sedih saat mengetahui rumah keluarganya terdampak gempa Cianjur. Doa bersama pun digelar napi lainnya sebagai bentuk solidaritas dan rasa setia kawan atas musibah yang melanda keluarga Nuryanto, Jumat (25/11/2022).
“Alhamdulillah kondisi keluarga baik-baik saja, hanya rumah yang retak-retak,” kata Nuryanto.
Pada kegiatan doa bersama itu, Nuryanto pun berharap agar keluarganya diberi ketabahan dan keikhlasan supaya sabar menghadapi musibah yang terjadi saat ini.
Sementara itu, para sipir Lapas Kedungpane pada hari yang sama juga menggalang dana antarpegawai untuk didonasikan bagi korban gempa Cianjur.
Baca juga: Indonesia Tua di Situs Megalitikum Gunung Padang Digoyang Gempa Cianjur
“Mudah-mudahan warga Cianjur segera bangkit kembali dari musibah ini, dan korban meninggal akibat musibah agar mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan,” ungkap Kepala Lapas Kedungpane Semarang, Tri Saptono Sambudji.
Ia menjelaskan musibah gempa tersebut menjadikan pengingat untuk kita agar semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipra.
Kepada para narapidana, Tri juga berpesan agar memperbanyak doa dan berserah diri kepada Tuhan karena bencana dan kecelakaan bisa terjadi setiap saat.
Baca juga: Lapas Kedungpane Semarang Diminta Datangkan Psikolog, Ini Tujuannya
“Perkuat iman kita dengan belajar ilmu agama, agar kita terus berada dalam lindungan Tuhan,” kata Tri.