SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (14/3/2023).

Solopos.com, SEMARANG — Musim kemarau tahun 2023 di Jawa Tengah bakal berbeda dari tiga tahun sebelumnya. Pada musim kemarau tahun ini kondisi telah kembali normal atau bakal lebih kering dari periode 2020 hingga 2022 lalu. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun BMKG Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko, kepada Espos, Senin (13/3/2023).

Ia mengatakan, pada periode 2020, 2021, dan 2022, Jateng masih mengalami kemarau basah. “Secara umum, musim kemarau mulai di Mei. Tapi di Jateng, ada juga yang baru mulai di April dan Juni. Dan kemarau nanti, sudah kembali normal [bukan kemarau basah],” kata Iis. Iis menerangkan, di 35 kabupaten/kota di Jateng kebanyakan musim kemarau dimulai pada Mei.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Sementara daerah pesisir akan mulai mengalami musim kemarau pada April. Sedangkan pada Juni, musim kemarau akan mulai terjadi di daerah pegunungan seperti kawasan Gunung Slamet dan sekitarnya. Iis menggambarkan, pada tiga tahun sebelumnya Jateng dilanda kemarau basah sehingga kekeringan sangat berkurang. Namun tahun ini, curah hujan bakal rendah sehingga menimbulkan kekeringan atau bisa berpotensi El Nino.

“Curah hujan rendah tapi normal. Kalau saat ini [Maret] kondisinya masih La Nina, lemah menuju normal [kemarau]. Nah untuk El Nino, pada Oktober, November, masih potensi. Tapi kategori lemah. Jadi enggak terlalu berdampak besar,” terangnya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (14/3/2023).

Usulan Bangun Jalan Mendominasi

SRAGEN — Pembangunan jalan mendominasi usulan yang disampaikan pemerintah kabupaten dan kota di Soloraya kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Hal ini mengemuka dalam pertemuan Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Subosukawonosraten yang digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Senin (13/3/2023). Masing-masing kabupaten/kota mengusulkan tiga usulan yang sebagian besar merupakan proyek infrastruktur.

Usulan pertama disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sebagai tuan rumah. Yuni, sapaan akrabnya, mengusulkan tiga prioritas yang semua merupakan infrastruktur jalan, yakni Jl. Letjen Sutoyo sepanjang 1,66 km dengan anggaran Rp5,75 miliar. Dia menyampaikan usulan tersebut untuk antisipasi proyek pembangunan jalan lingkar (ring road) utara seperti yang terjadi pada Jl. dr. Sutomo yang rusak sebagai jalur alternatif pengalihan arus saat jalan ring road utara dibangun.

Usulan kedua disampaikan Bupati Boyolali M. Said Hidayat yang juga mengajukan tiga proyek pembangunan jalan. Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri, Setyo Sukarno, juga mengusulkan tiga prioritas pembangunan yang dapat dibiayai Pemerintah Provinsi Jateng, yakni Pasar Jatisrono senilai Rp15 miliar; rehabilitasi jalan lingkar Kota Wonogiri senilai Rp23 miliar; dan pembangunan ruang poned di Puskesmas Baturetno 1 senilai Rp3,138 miliar. Giliran Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengusulkan rekonstruksi jalan Pajang-Parangtejo senilai Rp8,72 miliar. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (14/3/2023).

Hampir Separuh Warga Mudik

SOLO — Sebanyak 123,8 juta orang akan bepergian pada libur Lebaran 2023. Pemerintah membuka pendaftaran mudik gratis bagi warga. Kota tujuan paling banyak ada di Jawa Tengah. Angka 123,8 juta jiwa itu adalah 45,8% dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 273,52 juta jiwa (Januari 2023).

Jumlah itu terdiri atas 106 juta orang yang akan mudik ke kampung halaman, sisanya akan berlibur. Data itu berasal dari survei secara daring yang diadakan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Survei itu memprediksi mobilisasi orang selama musim mudik Lebaran 2023.

Berdasarkan rilis akademisi dan pengamat transportasi dari Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, Senin (13/3/2023), dari 123,8 juta orang yang akan bepergian, 17,8 juta orang beralasan berlibur. Dibandingkan 2022, pemudik tahun ini lebih banyak.

Hasil survei 2022, yang bepergian pada libur Lebaran sebanyak 31,6% atau sebanyak 85,5 juta orang. Sedangkan tahun ini, potensi pergerakan nasional menjadi 45,8% atau sebanyak 123,8 juta orang. Selengkapnya di halaman Ekonomi-Bisnis Harian Solopos edisi Selasa (14/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya