Jateng
Senin, 25 Mei 2015 - 16:50 WIB

STOK BERAS JATENG : Serapan Beras Bulog Meningkat, Jadi 4.000 Ton Per Hari

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penataan stok beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional Malang-Pasuruan, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Penataan stok beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional Malang-Pasuruan, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Stok beras Jateng terus dioptimalkan. Serapan beras oleh Bulog Divisi Regional Jawa Tengah mencapai 4.000 ton/hari.

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Serapan beras oleh Bulog Divisi Regional Jawa Tengah mencapai 4.000 ton/hari atau meningkat dibandingkan satu minggu sebelumnya yang berada di kisaran 3.000 ton/hari.

“Peningkatan ini karena para petani banyak menjual stok agar gudang mereka bisa diisi hasil panenan yang baru,” kata Kepala Bulog Divre Jateng Damin Hartono di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (25/5/2015).

Advertisement

Hingga sore ini, total beras yang sudah masuk ke gudang Bulog yaitu mencapai 155 ribu ton. Dari total tersebut, beras dapat digunakan untuk persediaan hingga empat bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan penyaluran untuk Lebaran.

“Bahkan, kami memastikan Lebaran mendatang beras yang akan disalurkan untuk raskin merupakan hasil panen pada tahun ini tepatnya pada bulan Maret lalu sehingga kualitas beras masih bagus,” katanya.

Sementara itu, dalam waktu dekat para petani di sejumlah daerah di Jateng akan melakukan panen kedua di tahun ini. Diharapkan, dari hasil panen tersebut Bulog dapat menyerap beras lebih banyak lagi.

Advertisement

Salah satu daerah yang dalam waktu dekat atau diprediksikan dalam waktu dua minggu lagi akan melakukan panen yaitu di Kabupaten Demak. Menurutnya, Demak memang selalu melakukan panen lebih cepat dibandingkan dengan daerah lain karena masa tanamnya yang juga lebih cepat.

Pihaknya juga optimistis target penyerapan khusus tahun ini yaitu 350 ribu ton dapat tercapai. Bahkan, jika hasil penyerapan berlebih maka pihaknya akan mengusulkan mengenai pengiriman beras ke daerah lain.

“Kalau memang stok kita banyak, ada kemungkinan untuk mengirimkan beras ke daerah lain. Jika tidak segera dikeluarkan atau terlalu lama disimpan maka kualitas beras akan mengalami penurunan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif