Jateng
Senin, 12 September 2022 - 20:53 WIB

Stok Elpiji Subsidi di Jateng Tinggal 34%, Pertamina: Cukup Hingga Akhir Tahun

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harga gas elpiji (LPG) 3 kg disebut-sebut akan naik. (Solopos Dok)

Solopos.com, SEMARANG – Persediaan elpiji subsidi 3 kg atau tabung gas melon di wilayah Jawa Tengah (Jateng) saat ini tinggal tersisa 34 persen dari kuota yang diberikan. Meski demikina, stok tersebut diklaim aman atau mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Jateng hingga akhir tahun 2022 nanti.

Hal itu diungkapkan Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, kepada Solopos.com di Semarang, Senin (12/9/2022). Ia mengatakan tahun 2022, Jateng mendapat kuota 1,172 juta metric ton tabung elpiji bersubsidi.

Advertisement

“Hingga akhir Agustus 2022, penyerapan elpiji subsidi di Jateng mencapai 770.000 metric ton atau 66 persen dari kuota yang disediakan,” ujar Brasto.

Meski tersisa 34 persen, Brasto memastikan stok elpiji subsidi atau tabung gas melon di Jateng masih cukup hingga akhir tahun 2022. Hal itu dikarenakan distribusi penyaluran gas melon di Jateng terbilang masih on the track atau terjaga.

Advertisement

Meski tersisa 34 persen, Brasto memastikan stok elpiji subsidi atau tabung gas melon di Jateng masih cukup hingga akhir tahun 2022. Hal itu dikarenakan distribusi penyaluran gas melon di Jateng terbilang masih on the track atau terjaga.

“Masih on track, yaitu realisasi 2/3 dari kuota hingga 2/3 tahun. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena kuota elpiji subsidi 3 kg masih cukup hingga akhir 2022 nanti,” jelasnya.

Baca juga: Digasak Maling, 122 Tabung Gas Melon di Gatak Sukoharjo Raib

Advertisement

“Pengawasan distribusi kami lakukan bersama aparat pemerintah daerah sebagai kordinator. Juga pihak kepolisian dan Pertamina Patra Niaga. Kami melakukan monitoring di level agen hingga pangkalan,” katanya.

Brasto pun mengimbau masyarakat tak perlu takut melapor bila menemukan adanya tindakan pindana atau penyalahgunaan elpiji maupun BBM bersubsidi. Salah satunya terkait adanya praktik pengoplosan elpiji subsis ke elpiji nonsubsidi.

Baca juga: Pertamina Tanggapi Ancaman Hacker Bjorka yang akan Retas Data MyPertamina

Advertisement

“Bila ada penyalahgunaan silakan masyarakat bisa melapor ke kepolisian,” imbau Brasto.

Sementara itu, seorang pekerja pangkalan elpiji 3 kg di Kota Semarang, Kensi Alzahro, mengaku stok tabung gas melon atau elpiji subsidi memang masih terjaga. Meski demikian, stok tersebut kerap habis menyusul tingginya permintaan dari konsumen.

“Stok aman, kadang sulit didapat karena permintaan tinggi. Meski demikian, enggak sampai kekurangan,” terang Kensi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif