SOLOPOS.COM - Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustras beras (Dok/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO—Program pengadaan pangan  2014 yang dilaksanakan Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, hingga minggu pertama Oktober mencapai 53,72% dari prognosa sebesar 121.000 ton setara beras.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Hingga akhir minggu pertama bulan Oktober, beras yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas baru mencapai kisaran 65.000 ton,” kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Banyumas Muhammad Priyono seperti dikutip Antara, Senin (13/10/2014).

Ia mengakui jumlah tersebut masih jauh dari prognosa 2014 yang ditetap untuk Bulog Banyumas, yakni sebanyak 121.000 ton setara beras.

Bahkan, kata dia, prognosa tersebut kemungkinan tidak tercapai lantaran musim tanam padi diperkirakan baru dimulai pada November sehingga pada akhir Desember belum panen raya.

Kalaupun ada yang panen, kata dia, jumlahnya hanya sedikit dan berlangsung di daerah-daerah tertentu yang menggunakan irigasi teknis.

“Mungkin ada yang panen terutama yang sawahnya menggunakan irigasi teknis dan selama musim kemarau irigasinya tidak dikeringkan. Namun yang panen hanya sedikit,” katanya.

Menurut dia, kendala yang dihadapi Bulog Banyumas dalam melaksanakan program pengadaan pangan 2014 di antaranya serangan wereng.

Ia mengatakan serangan wereng banyak terjadi pada awal pelaksanaan program pengadaan pangan, sehingga beras dan gabah yang dibeli Bulog pun mengalami penurunan secara kualitas maupun kuantitas.

Selain itu, kata dia, banyak petani yang langsung menjual beras ke pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya