Jateng
Rabu, 31 Juli 2019 - 01:50 WIB

Sudah 16 Desa Kekeringan di Banjarnegara

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, BANJARNEGARA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginformasikan bahwa sudah 16 desa di wilayah setempat yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

“Jumlah desa yang mengalami kekeringan terus bertambah. Pada saat ini, jumlahnya ada 16 desa,” ungkap Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman, di Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (30/7/2019).

Advertisement

Ke-16 desa tersebut antara lain Desa Kalitengah, Desa Karanganyar, Desa Kaliajir, Desa Merden, dan Desa Petir di Kecamatan Purwanegara. Kekeringan juga mendera Desa Jalatunda dan Desa Somawangi di Kecamatan Mandiraja. Selain itu, kekeringan juga mendera Desa Karangjati Kecamatan Susukan, dan Desa Sirkandi di Kecamatan Purwareja Klampok.

Di Kecamatan Pagedongan kekeringan melanda Desa Kebutuhjurang, Desa Kebutuhduwur, Desa Lebakwangi dan Desa Duren. Kekeringan juga terjadi di Desa Kebondalem Kecamatan Bawang dan Desa Ampelsari Kecamatan Banjarnegara, dan Desa Kecepit Kecamatan Punggelan.

Pihaknya memprediksi, jumlah desa tersebut masih bisa bertambah mengingat musim kemarau akan memasuki puncaknya pada bulan Agustus mendatang. “Kami terus melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait guna mengantisipasi makin meluasnya kekeringan di wilayah Banjarnegara,” katanya.

Advertisement

Untuk itu, pihaknya juga terus menyiagakan personel dan mobil tangki air yang siap mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. “Hingga hari ini kami sudah mendistribusikan sebanyak 120 tanki atau setara dengan 600.000 liter air ke daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih,” katanya.

Pihaknya, kata dia, terus menyiagakan personel sehingga dapat memberikan respons cepat apabila ada laporan kekeringan dari masyarakat. Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, tren curah hujan di wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya terus mengalami penurunan karena wilayah ini sudah mulai memasuki musim kemarau sejak awal bulan Juni 2019. BMKG, kata dia, juga ikut mengajak masyarakat bijak menggunakan air guna mengantisipasi dampak kekeringan.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif