SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, KUDUS &mdash; </strong>Penyaluran elpiji kemasan tabung kapasitas 3 kg di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencapai 2,47 juta tabung selama Januari hingga April 2018. Demikian diungkapkan Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan.</p><p>"Dengan demikian, selama empat bulan tersalur sebanyak 32,28 persen dari rencana alokasi tahun ini sebanyak 7,67 juta tabung," ujarnya di Kudus, Jateng, Jumat (25/5/2018).</p><p>Berdasarkan catatan permintaan selama empat bulan terakhir, kata dia, paling tinggi sebesar 646.440 tabung pada Januari 2018. Sementara itu, permintaan mendekati bulan Puasa Ramadan, kata dia, justru mengalami penurunan karena permintaan selama April 2018 sebanyak 599.720 tabung.</p><p>Permintaan bulan Maret 2018, kata dia, sebanyak 645.800 tabung atau lebih tinggi dibandingkang bulan April 2018. Untuk permintaan selama Februari 2018, katanya, lebih rendah karena hanya 584.280 tabung.</p><p>Terkait permintaan selama Lebaran, dia memprediksi, tidak akan mengalami lonjakan yang terlalu tinggi karena saat ini tersedia elpiji alternatif, seperti 12 kg maupun 5,5 kg. Berdasarkan pengalaman Lebaran sebelumnya, kata dia, permintaan elpiji paling tinggi justru bukan pada saat Lebaran, melainkan bulan sebelumnya.</p><p>Pada bulan Puasa Ramadan saat ini, kata dia, permintaan elpiji paling tinggi justru dari pemilik usaha rumah makan maupun katering yang mendapatkan order untuk membuat menu buka puasa bersama. "Kebutuhan rumah tangga seharusnya tidak ada kenaikan, karena ada pengurangan waktu untuk memasak di rumah dibanding sebelumnya," ujarnya.</p><p>Ia memprediksi permintaan elpiji selama Lebaran 2018 tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Permintaan elpiji selama Juni 2017 yang bertepatan dengan Lebaran 2017, lanjut dia, tercatat hanya 652.760 tabung, permintaan pada bulan Mei 2017 justru mencapai 653.520 tabung.</p><p>Peningkatan tersebut, kata dia, karena mendekati Lebaran yang biasanya banyak produsen makanan skala rumah tangga menggenjot produksinya untuk antisipasi lonjakan permintaan pada saat Lebaran. "Tahun ini, bisa saja hal serupa terjadi bahwa kenaikan permintaan justru terjadi sebelum Lebaran," ujarnya.</p><p>Ia mengingatkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan pasokan elpiji bersubsidi karena selain tersedia produk alternatif juga akan ada penambahan alokasi hingga 7%. Penambahan alokasi tersebut, katanya, mulai didistribusikan saat ini hingga Lebaran 2018.</p><p>"Mudah-mudahan kebutuhan elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus cukup dan tidak ada warga yang mengalami kesulitan mendapatkan elpiji, terutama warga tidak mampu yang lebih berhak mendapatkan komoditas bersubsidi tersebut," ujarnya.&nbsp;</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya