Jateng
Selasa, 17 April 2018 - 17:50 WIB

Sudirman Said Ungkap Kemiskinan Jateng Turun Tajam di Zaman Bibit Waluyo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Calon gubernur Jawa Tengah <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a> mengungkap kembali catatan menurun tajamnya kemiskinan warga Jateng pada masa berkuasa Bibit Waluyo sebagai gubernur di provinsi ini. Atas dasar itulah ia berani menetapkan target memangkas kemiskinan hingga 6%.</p><p>"Zaman Pak Bibit bisa turun 5,87%," papar <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a> di Kota Semarang, Jateng, Sabtu (14/4/2018). Namun, lanjut dia, pada lima tahun terakhir ini penurunannya stagnan di angka 2,21%.</p><p>Atas kemampuan Jateng dalam memangkas angka kemiskinan pada masa berkuasanya Gubernur Jateng Bibit Waluyo itulah, <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a> yakin Jateng bisa memangkas kemiskinan hingga 6% seandainya ia terpilih sebagai gubernur melalui Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng dalam rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018.</p><p>"Target tinggi merupakan keharusan, konsekuensinya harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan," kata mantan menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang di-resuffle tak lama setelah mengungkap skandal Papa Minta Saham PT Freeport Indonesia itu.</p><p>Oleh karena itu, menurut Sudirman, salah satu upaya untuk menekan kemiskinan adalah dengan memberi pekerjaan layak dengan penghasilan yang lebih baik. Dalam lima tahun terakhir, papar dia, harus tercipta 5 juta lapangan pekerjaan. Ia menilai hal tersebut bukan hal yang sulit dilaksanakan Jateng.</p><p>"Kalau dihitung, tiap desa minimal hanya butuh tercipta 100 lapangan usaha baru tiap tahun," kata akuntan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang selama ini lebih dikenal publik sebagai toloh antikorupsi di Indonesia itu.</p><p>Menurut <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a>, target tersebut tidak sulit dicapai jika melihat potensi ekonomi Jateng yang mencapai Rp350 triliun/tahun dikelola secara tepat oleh gubernur selaku kepala daerah. Potensi ekonomi sebesar itu tidak hanya berasal dari APBD provinsi, namun juga berbagai proyek yang dibiayai oleh APBN, APBD kabupaten/kota, hingga investasi serta pembiayaan dari sektor swasta.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif