Solopos.com, SEMARANG — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu udara di Kota Semarang dan sekitarnya saat ini mencapai 37-38 derajat Celcius. Sementara, awal musim hujan diprakirakan baru terjadi pada bulan November nanti.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko, mengatakan suhu panas yang terjadi di wilayah Jateng beberapa pekan terakhir karena adanya gerak semu matahari. Suhu panas ini akan bertahan selama Oktober 2023.
Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran
Ia menjelaskan gerak semu matahari adalah siklus rutin yang terjadi setiap tahun, dan secara klimatologis suhu akan cenderung mengalami kenaikan. “Saat ini matahari seperti bergerak menuju selatan. Nanti, sekitar awal Oktober matahari berada di titik kulminasi tepat di atas Pulau Jawa,” katanya.
Menurut dia, puncak suhu udara tinggi diperkirakan sekitar pertengahan sampai akhir Oktober, dan akan turun lagi mulai November mendatang. “Puncaknya sekitar pertengahan sampai akhir bulan (Oktober) dan turun lagi mulai November. Diperkirakan suhu di Jawa Tengah sampai dengan Oktober akan berkisar antara 37-38 derajat Celsius,” ujarnya.
Berdasarkan data BMKG, suhu panas tertinggi tercatat pernah terjadi di wilayah Jateng pada 2015, yakni mencapai 39,5 derajat Celcius serta tahun 2019 dengan suhu mencapai 39,4 derajat Celcius.
Sebelumnya, BMKG juga memprakirakan bahwa awal musim hujan di wilayah Jateng secara umum akan terjadi pada November 2023. “Awal musim hujan secara umum diprakirakan lebih lambat satu hingga tiga dasarian dari normalnya,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jateng, Sukasno.
Meski demikian, lanjut dia, terdapat beberapa daerah di Jawa Tengah yang paling awal memasuki musim hujan pada dasarian pertama Oktober 2023. Beberapa daerah yang paling awal memasuki musim hujan, antara lain sebagian Kabupaten Pekalongan, Batang, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Pemalang, Kendal, serta Temanggung.