Jateng
Selasa, 19 Agustus 2014 - 20:55 WIB

SUMBER PANGAN ALTERNATIF : Sempat Heran, Dahlan Iskan Sambut Baik Budidaya Sorgum di Banyumas

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan (JIBI/Solopos/Dok.)

Kanalsemarang.com, BANYUMAS—Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sangat mendukung rencana Bupati Banyumas, Achmad Husein mengembangkan tanaman sorgum di kabupaten itu meskipun awalnya heran atas rencana tersebut.

“Saya agak heran, masak Bupati tanam sorgum di Banyumas, untuk apa? Saya waktu itu sedang mengembangkan sorgum di Nusa Tenggara Timur (NTT),” katanya, seperti dikutip Antara, Selasa (19/8/2014).

Advertisement

Dahlan mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam acara panen sorgum di Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

Menurut dia, pengembangan tanaman sorgum di NTT dilakukan karena wilayah itu sering dilanda kelaparan karena padi tidak bisa hidup dan tanaman-tanaman jarang yang bisa hidup serta tanahnya gersang, sehingga harus dicari tanaman yang bandel.

“Jadi, sorgum ini tanaman yang bandel. Dia bisa hidup di tanah yang tanaman lain kurang bisa hidup,” jelasnya.

Advertisement

Oleh karena itu, kata dia, tanaman sorgum dikembangkan di NTT yang awalnya hanya 400 hektare, sekarang sudah mencapai hampir 1.000 hektare, dan pada 2014 akan dikembangkan di empat kabupaten.

Akan tetapi, lanjut dia, motif penanaman sorgum di NTT berbeda dengan Banyumas.

“Motifnya untuk mengatasi bagaimana tanah yang kurang subur itu bisa menghasilkan pangan dan ketika enam bulan lalu terjadi kekurangan pangan di sana [NTT], sorgum bisa menjadi jalan keluar,” katanya.

Advertisement

Selain untuk pangan, kata dia, tanaman sorgum juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak sehingga sangat membantu masyarakat.

Dahlan menyambut baik upaya Bupati Banyumas untuk mengembangkan tanaman sorgum karena dapat digunakan sebagai pengganti gandum sehingga bisa mengurangi impor bahan pangan tersebut.

“Tetapi ini [tanaman sorgum] jangan ditanam di tanah subur. Sayang, hasilnya tidak akan mengalahkan padi, hasilnya tidak akan mengalahkan bawang merah, hasilnya tidak akan mengalahkan jagung,” katanya.

Sementara jika sorgum dijadikan bahan bakar minyak, kata dia, musuh terbesarnya adalah harga bensin (premium) yang sangat murah

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif